Sabtu 05 Oct 2024 06:10 WIB

Lima Fakta Kasus Bunuh Diri Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Korban sempat meninggalkan sepucuk surat sebelum ditemukan bunuh diri.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi. Ilustrasi
Foto: Antara
Garis Polisi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kasus bunuh diri seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial VIS (20 tahun) sempat menjadi permbincangan public. VIS yang ditemukan gantung diri di kamar kos sempat disebut-sebut terjerat pinjol.

Namun menurut keluarga tidak demikian. Pun demikian dengan sepucuk surat yang ditinggalkan korban sebelum gantung diri. Tidak ada tanda-tanda terlilit pinjaman online.

Baca Juga

Berikut, lima fakta kasus bunuh diri mahasiwa Universitas Negeri Semarang.

1. Murni Kasus Bunuh Diri

Menurut keterangan polisi, meninggalnya mahasiswa Unessa di kamar kos murni bunuh diri. Hal itu terlihat dari tanda-tanda korban Ketika ditemukan.

"Polisi bilang ini murni bunuh diri, dari tanda-tanda seperti keluarnya kotoran dari dubur dan sperma dari alat vital. Ahli forensik juga mengatakan ini pure bunuh diri, enggak ada tanda-tanda kejahatan dan kekerasan," ungkap Dedi Sinaga, kakak korban.

2. Meninggalkan Sepucuk Surat

VIS meninggalkan sepucuk surat sebelum mengakhiri hidupnya. Berikut isi surat tersebut:

"Buat kedua orang tuaku yang kucinta. Aneh sih kalau aku bilang cinta tapi malah bikin musibah dan langsung lari bunuh diri. Terima kasih telah membesarkanku selama 20 tahun. Terima kasih atas cinta kalian yang sangat banyak. Maaf karena membalas kasih sayang kalian dengan cara seperti ini. Untuk orang-orang lain yang mengasihiku seperti Kak Eni (kakak kedua VIS) dan orang-orang lainnya, terima kasih untuk segalanya. Kalian terbaik. Aku doakan yang terbaik untuk kalian semua. Tak perlu ada tangisan karena produk gagal yang tak layak ditangisi. Cukup beri emosi, jijik, dan marah atau senang. Akhirnya sumber masalah hilang. Tolong benci aku seumur hidup kalian. Maaf bikin kalian malu."

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement