Jumat 21 Feb 2020 06:19 WIB

Anies: Waspadai Banjir Kiriman

Ratusan rumah di Cawang terendam banjir hingga 1,5 meter.

Rep: Amri Amrullah/Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Warga menggunakan perahu buatannya untuk menyusuri jalan perkampungan yang tergenang banjir luapan air Sungai Ciliwung di Cawang, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga menggunakan perahu buatannya untuk menyusuri jalan perkampungan yang tergenang banjir luapan air Sungai Ciliwung di Cawang, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan selatan Jakarta, Depok, dan Bogor diguyur hujan lebat sejak Kamis (20/2) pagi dan siang hari. Laporan dari Pintu Air Katulampa, ketinggian air sudah mencapai level Waspada atau Siaga III, yakni kawasan Jakarta berpotensi mendapat banjir kiriman karena naiknya muka air kali Ciliwung.

Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Akhmad Taufan Maulana mengungkapkan pada Kamis (20/2) sore, peringatan cuaca dini di kawasan Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kotamadya Jakarta Selatan berpotensi hujan sedang hingga lebat.

Kondisi hujan sedang hingga lebat ini juga berpotensi terjadi di beberapa hari ke depan. "Hujan yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga Kamis sore pukul 17.00 WIB," kata Taufan, Kamis (20/2).

Terkait hal itu Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, pihaknya sudah memberi tahu ancaman banjir kiriman dari selatan Jakarta. "Kita sudah mengabarkan kepada semua masyarakat di bantaran sungai untuk waspada," kata Anies, Kamis.

Ia menyebut, sejak Kamis pagi sudah mendapat kabar air kiriman dari Pintu Air Katulampa tersebut. Pada Kamis pukul 05.00 WIB, di Pintu Air Katulampa itu memasuki siaga III dengan ketinggian 150 selama dua jam.

Kalau memang ketinggian Pintu Air Katulampa Siaga III, Anies memperkirakan, air akan sampai di Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB ini. "Tapi, kita bersyukur permukaan air laut itu landai sehingga Ciliwung bisa dikosongkan, bisa dialirkan, manggarai dikosongkan. Sehingga, insya Allah siap untuk mengantisipasi air yang datang dari kawasan hulu," kata dia.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan, Pos Pantau Depok berstatus Siaga II karena ketinggian muka air 285 sentimeter pada Kamis pukul 08.45 WIB. Karena itu, BPBD DKI Jakarta menyebut, sejumlah wilayah, utamanya bagi warga di sekitar bantaran Kali Ciliwung untuk mengantisipasi potensi bahaya banjir dalam 6-9 jam ke depan.

Sejumlah wilayah yang diwajibkan waspada di antaranya Srengseng Sawah, Pejaten Timur, Rawa Jati, Bale Kambang, Pengadegan, Cikoko, Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Penyebaran informasi juga telah dilakukan melalui lurah serta warga bantaran Ciliwung melalui media sosial, termasuk penyebaran informasi melalui Disaster Early Warning System (DEWS).

BPBD DKI juga mencatat cuaca hujan dan gerimis melanda hampir seluruh wilayah di Jakarta sejak Rabu (19/2) menjelang tengah malam hingga Kamis dini hari. Catatan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mencatat, tinggi muka air di Pasar Ikan juga telah memasuki siaga II pada Kamis pukul 09.00 WIB.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta M Insaf mencatat berdasarkan data hingga Kamis pukul 15.00 WIB, ada 46 RW di 21 kelurahan yang terletak di 12 kecamatan terendam.

"RW ada 46 yang tersebar di 12 kecamatan dan 21 kelurahan," kata Insaf.

Ia menjelaskan, daerah Jakarta Barat menjadi wilayah yang terdampak banjir paling banyak, yaitu 17 RW dengan ketinggian hingga 40 sentimeter. Lalu di Jakarta Timur, terhitung ada 16 RW dengan ketinggian banjir antara lima hingga 250 sentimeter. Titik terdalam ada di Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati.

Selanjutnya, Jakarta Pusat hanya ada satu RW dengan ketinggian genangan 10 sentimeter. Untuk Jakarta Utara juga hanya satu RW dan ketinggian airnya antara lima hingga 15 sentimeter.

Adapun Jakarta Selatan ada 13 RW dengan ketinggian air antara 20 hingga 150 sentimeter. Dengan titik terdalam di RW 10, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu. "Penyebab banjir karena curah hujan tinggi, luapan Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan," kata Insaf.

Kenaikan muka air Kali Ciliwung akibat hujan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat terpantau di Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan. Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Junjung, mengatakan, kondisi terkini di pinggir Kali Ciliwung RT 8 RW 1 Kelurahan Pengadegan setinggi 815 sentimeter dengan kondisi cuaca gerimis.

"Air Kali Ciliwung mulai naik hampir rata dengan sheet pile, satgas standby di lokasi," kata Junjung.

Kasudin SDA Jakarta Selatan Mustajab mengatakan, pihaknya telah mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran Ciliwung untuk mewaspadai luapan Kali Ciliwung. "Kami sudah menyampaikan kepada warga melalui sambungan 'HT' maupun sosial media," kata Mustajab.

Informasi kenaikan muka air di Bendung Katulampa juga direspons oleh Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali yang meninjau langsung kondisi permukiman warga di Pejaten Timur, Rawajati.

Terendam 1,5 Meter

Rumah penduduk di RW 05 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, terendam banjir dengan ketinggian berkisar 1,5 meter, Kamis siang. "Ada sekitar ratusan rumah yang terendam di RT 09, RT 10, RT 11, dan RT 12, RW 05, Kelurahan Cawang," ujar salah satu warga setempat, Sofyan (52 tahun).

Hingga pukul 15.30 WIB ketinggian air di lokasi terparah mencapai 1,5 meter di RT 09 dan RT 11. Sofyan mengatakan, banjir yang menyergap rumah penduduk di lokasi itu akibat luapan Kali Ciliwung yang melintas di sekitar permukiman warga. "Lokasi terdekat dengan tanggul Kali Ciliwung sudah sampai dada orang dewasa," kata dia.

Warga lainnya, Iwan (48 tahun) mengatakan, banjir saat ini merupakan kali ketiga terjadi di RW 05, Cawang, sejak 1 Januari 2020 lalu. Sejumlah korban banjir di wilayah tersebut tampak berkemas untuk mengungsi ke lokasi aman.

"Saya rencana mau ke rumah menantu di Bekasi. Barang sudah diungsikan ke rumah tetangga yang agak tinggi," kata Iwan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement