REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Cuaca buruk dan angin kencang menyebabkan helikopter yang ditumpangi Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, tidak bisa mencapai lokasi bencana longsor di Kabupaten Pasaman. Wagub semula akan menyerahkan bantuan untuk korban banjir dan longsor di Kabupaten Pasaman.
"Kami sudah mengudara sekitar sepuluh menit, namun saat akan melewati perbukitan, cuaca buruk dan angin kencang. Pilot memutuskan untuk kembali ke Lubuk Sikaping," kata Wagub Sumbar saat dihubungi dari Padang, Jumat (21/2).
Dua orang anak menyeberang diantara tumpukan material yang terbawa arus banjir banjir bandang di Jorong Lungguk Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Ahad (16/11). (Antara/Muhammad Arif Pribadi)
Meski tidak bisa mencapai lokasi bencana di Kecamatan Mapattunggul Selatan tersebut, tetapi dia tetap menyerahkan sejumlah bantuan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman. Bantuan itu, antara lain dana siap pakai penanganan darurat bencana banjir dan longsor dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 250 juta. Kemudian bantuan dari Badan Penanggulangan Pemerintah Daerah (BPBD) Sumbar sebesar Rp 75 juta.
"Anggaran ini silakan digunakan untuk kegiatan tanggap darurat untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, termasuk untuk lahan pertanian yang terdampak," katanya.
Dia menyebut, Gubernur Sumbar Irwan Prayitnojuga direncanakan akan meninjau langsung kondisi daerah yang terdampak bencana tersebut. Sebelumnya, banjir bandang disertai longsor terjadi di Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapattunggul, Kabupaten Pasaman, pada Sabtu (15/2) sore.
Kepala Pelaksana BPBD Sumba rErman Rahman mengatakan, longsor itu mengakibatkan lima orang menjadi korban. Tiga korban luka-luka dan dua meninggal dunia. Korban meninggal adalah Minas (46 tahun) dan Fatimah (49), sedangkan korban luka adalah Uzi (18), Anton (33) dan Harapan (43).