REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar menegaskan, polisi adalah milik semua umat, baik yang beragama Muslim maupun non-Muslim. Kehadiran polisi di tengah masyarakat adalah untuk memberikan pelayanan.
"Polisi juga pelayan umat sehingga wajar jika saya sebagai orang baru yang bertugas di Maluku memperkenalkan diri kepada umat, karena saya adalah pelayan bagi mereka," kata Kapolda di Ambon, Jumat.
Penegasan Kapolda disampaikan di hadapan ribuan jamaah usai melaksanakan ibadah Shalat Jumat yang berlangsung di Masjid Raya Al Fatah Ambon.
Kapolda juga mengatakan, polisi akan hadir di tengah-tengah masyarakat dalam memberikan pelayanan yang terbaik.
"Mungkin saja ada polisi yang tidak menggunakan mata hati saat bertugas maka saatnya kita ajak untuk menggunakan mata hati dalam bertugas dan melayani umat. Polisi tidak akan ada apa-apanya tanpa umat," tandasnya.
Kapolda Maluku yang hobi berdakwah ini juga berharap agar umat Islam di Maluku bisa mendukung kinerja aparat kepolisian dalam menjaga situasi dan kondisi keamanan di bumi raja-raja ini.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu mengawasi anggotanya di lapangan saat melaksanakan tugas.
"Dalam waktu dekat nanti ada penerimaan taruna Akpol, bintara dan tamtama, maka di kesempatan ini juga saya minta dan imbau kalau nanti ada yang mengatakan masuk polisi pakai uang maka silahkan laporkan dan saya akan proses baik yang memberi maupun menerima termasuk yang di tahun-tahun sebelumnya," tegas mantan Karo Paminal Divpropam Polri itu.
Menurutnya, tidak akan ada polisi yang baik jika praktik kotor seperti itu masih saja dilakukan dan terus terjadi.