REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kapolda Maluku Irjen Refdi Andri menyoroti kemampuan personel di Polres Kepulauan Tanimbar yang merupakan daerah pesisir luar Provinsi Maluku. Refdi melakukan kunjungan kerja ke Polres Kepulauan Tanimbar selama dua hari, yakni 18-19 Oktober 2021.
"Personel kepolisian di wilayah hukum Polres Kepulauan Tanimbar saat ini baru berjumlah 477 orang, sementara idealnya perlu penambahan 300 personel lagi. Ada polsek tertentu yang kekuatan personelnya hanya 15 orang," kata Refdi saat kunjungan kerja ke Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimba, Provinsi Maluku, Selasa (19/10).
Dia meninjau kesiapan sejumlah fasilitas, seperti Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Brimob Kompi 3 Batalyon C Pelopor Polda Maluku, dan melakukan tatap muka dengan seluruh jajaran personel Polres Kepulauan Tanimbar dan polsek jajarannya.
Menurut Refdi, luas wilayah dan kondisi geografis wilayah kepulauan Tanimbar tidak berimbang dengan sarana dan prasarana yang dimiliki polres. "Di sini daerah kepulauan. Kapal kita apa adanya, kekuatan polair juga sedikit. Justru itu yang kita dorong adalah peningkatan kualitas," ujarnya.
"Rajin-rajinlah berlatih, rajin-rajinlah menimba ilmu, rajin-rajinlah menata et etika melakukan komunikasi dengan siapapun sehingga kebijakan Pak Kapolri dengan presisinya itu bisa diimplementasikan dengan baik," kata Refdi berpesan.
Menurut dia, untuk pengamanan daerah perairan laut di wilayah Polda Maluku, khususnya di Kepulauan Tanimbar yang berbatasan lautnya dengan Australia, membutuhkan kapal jenis C1. Kapal tersebut memiliki panjang panjang 30 meter dengan 15 orang awak yang cukup ampuh menjaga perairan, selain juga memiliki perlengkapan yang memadai.
Selain kapal C1, dibutuhkan juga kapal C2 yang awalnya bisa mencapai tujuh orang, dan kapal C3 yang bisa digunakan untuk operasi di pulau-pulau kecil oleh polair maupun babinkamtibmas. Sehingga jika terjadi persoalan di laut maka bisa digunakan untuk ikut mengatasinya.
Sedangkan kondisi yang ada sekarang, lanjut Refdi, kapal C1 milik Polda Maluku hanya ada dua unit yang ditempatkan di wilayah Tual dan Kepulauan Aru. "Untuk itu yang harus kita lakukan adalah peningkatan kualitas, sumber daya manusia, dan saran prasarana," kata eks kepala Korlantas Polri itu.