REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pencarian siswa SMPN 1 Kecamatan Turi dengan melakukan penyisiran dan penyelaman sungai dihentikan. Namun, pencarian dilanjutkan melalui jalur darat.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Yogyakarta, Wahyu Efendi mengatakan, pencarian lewat darat ini dilakukan mengingat jarak pandang yang terbatas di malam hari. Sehingga, pencarian difokuskan melalui jalur darat. "Untuk pencarian sudah sejauh hampir dua kilo meter," kata Wahyu di lokasi kejadian, Jumat (21/02) malam.
Ada enam Tim SAR yang dibagi untuk melakukan penyisiran melalui darat di enam titik. Saat ini, sudah dilaporkan ada enam siswa yang meninggal.
Sementara, empat siswa lainnya masih dalam pencarian. Untuk itu, pencarian pun terus dilanjutkan. "Totalnya 249 siswa (ikut kegiatan susuri sungai). 239 selama, enam meninggal dan empat masih pencarian. Besok kita pencarian dari titik hilang dulu sampai sejauh tiga kilo," jelasnya.
Seperti diketahui, lebih dari 200 siswa kelas 7 dan 8 SMPN 1 Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, hanyut terbawa arus deras Sungai Sempor. Mereka mengikuti kegiatan pramuka dengan menyusuri sungai pada Jumat (21/2).