REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaran PON Papua dan program pelatnas untuk Olimpiade Tokyo jadi fokus utama Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Hal itu disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB PRSI di Jakarta, Sabtu malam dan dihadiri oleh 33 pengurus provinsi.
"Kami fokus urusan pelatnas Olimpiade dan PON. Persiapan PON, sarana dan prasarananya sudah siap hampir 80 persen di Stadion Akuatik, Papua Bangkit," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PRSI, Wisnu Wardhana.
Soal pelatnas renang untuk Olimpiade, Wisnu mengaku memang belum dimulai, bahkan proposalnya pun belum dikirimkan kepada Kemenpora untuk diverifikasi lebih lanjut.
Namun ia mengatakan, usulan anggaran pelatnas Olimpiade 2020 sudah ditentukan, yaitu sebesar Rp5 miliar hingga Rp6 miliar. Dana tersebut akan dipakai untuk program pelatnas Olimpiade Tokyo untuk lima atlet renang.
Lima atlet yang diusulkan dalam program pelatnas, antara lain I Gede Siman Sudartawa, Farrel Armandio Tangkas, Aflah Fadlan Prawira, Triadi Fauzi, dan Azzahra Permatahani.
"Februari ini semoga dapat persetujuan dari Kemenpora,"
"Kalau proposal sudah diterima, akan ada atlet yang dikirimkan ke Virginia Tech, Amerika Serikat dan Prancis untuk mengikuti training camp," ujar Wisnu.
Sementara terkait kuota PON 2020 Papua, PRSI belum dapat menentukannya dan baru akan merilisnya satu hingga dua pekan ke depan, mengingat masih ada kuota sisa yang harus dibagi rata.
"Kuota renang masih harus koordinasi lagi dengan KONI dan PB PON," kata Wisnu.