Jumat 28 Feb 2020 17:27 WIB

Baca Basmalah Ketika Hendak Wudhu Menurut Mazhab Syafii

Membaca basmalah ketika hendak wudhu dianjurkan menurut Mazhab Syafii.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Membaca basmalah ketika hendak wudhu dianjurkan menurut Mazhab Syafii. Wudhu (ilustrasi)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Membaca basmalah ketika hendak wudhu dianjurkan menurut Mazhab Syafii. Wudhu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rasulullah SAW mengajarkan untuk memulai segala sesuatu perkara dengan mengucapkan lafal basmalah. Sebab dengan membaca basmalah suatu hal yang dikerjakan akan mendapat keberkahan dan bernilai ibadah. Tak terkecuali ketika hendak berwudhu.  

Dalam kitab Al Adzkar, Syekh Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An Nawawi atau Imam Nawawi menjelaskan, membaca basmalah yakni bismillahirrahmanirrahim disunahkan pada permulaan berwudhu. 

Baca Juga

Di kalangan ulama Syafi'iyah bila seseorang lupa membaca basmalah pada permulaan wudhu, boleh membaca basmalah di pertengahan wudhu.  

Meski demikian, bila sampai selesai wudhu tertinggal tidak membaca basmalah, hal itu tidak menjadi persoalan. Seseorang tak perlu membaca basmalah karena sudah tertinggal tempat meletakkan ucapan lafal basmalah.  

Wudhu seseorang yang tertinggal atau tidak mengucapkan basmalah baik sengaja atau tidak sengaja maka wudhunya tetap sah. Sebab mengucapkan basmalah bukan bagian dari syarat sah serta rukun dalam wudhu.  

Terdapat keterangan tentang mengucapkan basmalah dalam wudhu. Meski demikian, keterangan tentang membaca basmalah dalam wudhu itu merupakan berasal dari hadis dhaif. Sebagaimana Ahmad bin Hanbal berkata, “Tidak ada hadis yang tsabit yang kuketahui tentang bismillah di dalam wudhu.”  

Di antara hadis dhaif tentang melafalkan basmalah dalam wudhu seperti pada hadits riwayat Abu Dawud dan beberapa perawi lainnya berbunyi: "Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, tidak sempurna wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah."  

Hadis tersebut juga diriwayatkan Sa'id bin Zaid, Abu Sa'id, Aisyah, Anas bin Malik, dan Sahl bin Sa'ad. Hadis-hadis tentang ucapan bismillah dalam wudhu juga diriwayatkan Al Baihaqi dan lainnya. Namun, semuanya dinyatakan sebagai hadis dhaif. 

Tak ada salahnya untuk membaca basmalah ketika hendak berwudhu. Terlebih, berwudhu merupakan perkara baik dan sebagai syarat sahnya seseorang untuk melaksanakan shalat. 

Namun, yang terpenting dalam berwudhu adalah melafalkan niat. Posisi niat dalam wudhu ketika jatuhnya air pertama kali ketika membasuh wajah, di mana lafal niat diucapkan dengan lisan sedang tempat niat berada dalam hati. Andrian Saputra 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement