Kamis 05 Mar 2020 17:38 WIB

IDI Sambut Positif Rencana Renovasi Pulau Isolasi di Batam

Karantina memang dibutuhkan agar pasien tidak berhubungan dengan warga yang sehat.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyambut positif langkah pemerintah yang berencana membangun rumah sakit khusus penanganan virus Corona. IDI mengatakan, lokasi karantina memang dibutuhkan agar pasien tidak berhubungan dengan warga yang sehat.

"Langkah itu sudah tepat memang karantina begitu, makanya di situ tadi diisolasi," kata Ketua Pengurus Besar IDI Daeng Faqih di Jakarta, Kamis (5/3).

Baca Juga

Meski demikian, dia meminta pemerintah untuk lebih aktif lagi dalam menanggulangi pencegahan penyebaran virus Corona. Dia mengimbau pemerintah untuk memperbanyak peralatan screening guna mendeteksi warga yang terduga terpapar penyakit mematikan tersebut.

Hal itu dilakukan mengingat keberadaan virus Covid-19 yang sudah nampak di Indonesia. Menurut Faqih, keaktifan pemerintah dalam mencegah penyebaran Corona juga diperlukan mengingat ke kekhawatiran fenomena gunung es yang kerap terjadi dalam kasus infeksi.

"Kami khawatir ada fenomena gunung es. Sehingga supaya mengindari itu maka kami merekomendasi pemerintah untuk memperluas dan memperkuat screening itu," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berencana membangun fasilitas khusus penangan covid-19 di Pulau Galang, sebuah pulau di Batam, Kepulauan Riau. Jokowi mengatakan, pulau tersebut sudah memiliki fasilitas kesehatan yang sudah lama tidak digunakan. Pemerintah, dia mengatakan, akan merenovasinya dalam waktu dekat.

Jokowi menyebut, renovasi rumah sakit ini dilakukan demi kecepatan dalam penanganan virus Corona. Meskipun sudah ada 132 rumah sakit rujukan corona yang tersebar di 34 provinsi, namun Jokowi menilai tetap diperlukan rumah sakit Khusus agar masalah corona tertangani dengan baik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement