REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kereta api berkecepatan tinggi, TGV, yang melaju di antara Strasbourg dan Paris tergelincir pada Kamis (5/3) pagi sekitar pukul 07.45 waktu setempat. Insiden itu melukai 20 orang, termasuk satu orang dalam kondisi serius.
Polisi dan petugas layanan darurat bergegas ke tempat kejadian yang terletak di dekat Ingenheim, di daerah Bas-Rhin. Kereta api cepat itu membawa 348 penumpang.
"Laporan awal bahwa ada satu orang yang terluka serius, sedangkan 20 orang lainnya menjalani perawatan," ujar pernyataan polisi.
Perusahaan kereta api negara SNCF mengatakan bahwa pengemudi kereta itu terluka parah, dan dievakuasi dengan helikopter. SNFC menyatakan, longsoran tanah telah menyebabkan kereta tergelincir. Sementara itu, seorang penumpang kereta, Alexandre Sergeant mengatakan kepada televisi BFM, semua penumpang panik dan menangis ketika kereta tergelincir.
"Kami semua terguncang. Ada yang menangis, ada yang mengalami sakit di punggung," ujar Sergeant.
Juru bicara SNCF mengatakan, kecelakaan itu membuat sejumlah kereta dialihkan. Sejauh ini layanan kereta api tetap berjalan normal.
Pada 2015, TGV juga tergelincir di jalur Paris-Strasbourg ketika sedang melakukan uji coba. Insiden itu telah menewaskan 11 orang. Kecelakaan itu menyebabkan peluncuran jalur kereta api berkecepatan tinggi harus mundur dari jadwal. Kereta api cepat merupakan simbol kebanggaan Perancis. Pemerintah membangun kereta api cepat untuk membantu mendukung pertumbuhan ekonomi.