Jumat 06 Mar 2020 07:54 WIB

Rencana Induk Infrastruktur Ibu Kota Baru Selesai Mei 2020

Konsep rencana induk ini akan menjadi dasar penyusunan RUU ibu kota negara baru

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Foto aerial bekas tambang batu bara di kawasan ibu kota negara baru, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Foto aerial bekas tambang batu bara di kawasan ibu kota negara baru, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah mendapatkan hasil karya tiga besar Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) tingkat nasional, Pemerintah terus mematangkan perencanaan pembangunan infrastruktur. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H Sumadilaga mengatakan mengatakan penyusunan rencana induk infrastruktur di ibu kota baru ditargetkan selesai pada Mei 2020.

“Harus ada konsep yang menyeluruh dan terintegrasi antara infrastruktur Sumber Daya Air dan jalan dengan pembangunan kereta api dan bandara, serta pembangunan energi listrik dan jaringan komunikasi,” kata Danis, Kamis (5/3).

Baca Juga

Dia menjelaskan, perencanaan pembangunan infrastruktur kawasan IKN di Provinsi Kalimantan Timur akan terintegrasi. Rencana tersebut mencakup infrastruktur jalan, sumber daya air, transportasi, energi listrik, dan jaringan komunikasi sehingga akan melibatka Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Danis mengatakan, konsep rencana induk tersebut akan menjadi salah satu dasar penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) IKN dan menjadi laporan kepada Badan Otorita yang akan dibentuk dalam waktu dekat. “Direncanakan dalam waktu dua minggu ke depan akan diadakan pertemuan kembali untuk presentasi progres konsep masterplan masing-masing bidang,” ungkap Danis.

Sia menambahkan, konsep rencana induk tersebut akan dimulai dari titik pusat Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)-IKN dengan luasan lima ribu hektare. Semnatara untuk pembangunan infrastruktur di bidang SDA dan jalan, menurutnya akan dimulai pada Semester II Tahun 2020.

“Saat ini Bendungan Sepaku Semoi sedang dalam proses lelang dan ground breaking untuk konektivitas akan diutamakan pada akses jalan utama menuju kawasan inti. Pembangunannya harus ramah lingkungan,” tutur Danis.

Dia memastikan, saat in Kementerian PUPR sedang menyiapkan pengambilan sampling tanah di beberapa titik untuk keperluan pembangunan jalan. Nantinya, jalan provinsi menuju kawasan inti IKN akan diperbaiki seluruhnya.

“Sementara itu Ditjen Bina Konstruksi juga bekerja untuk memastikan rantai pasok untuk bahan baku konstruksi tersedia mencukupi,” ujar Danis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement