Jumat 06 Mar 2020 14:41 WIB

Pemkab Sukabumi Siap Bantu Febi Bersekolah Lagi

Bupati Marwan Hamami bersedia untuk menjadi orang tua asuh Febi.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Remaja berparas cantik, Febby Lissa Ayu Aryanti (17 tahun) warga Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi tidak bisa melanjutkan ke jenjang SMA karena tiada biaya dan mampu melukis sketsa, Kamis (5/3).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Remaja berparas cantik, Febby Lissa Ayu Aryanti (17 tahun) warga Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi tidak bisa melanjutkan ke jenjang SMA karena tiada biaya dan mampu melukis sketsa, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi merespons berita remaja Febby Lissa Ayu Aryanti (17 tahun) yang putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan ke SMA karena ketiadaan biaya. Remaja tersebut kini mengisi hari-harinya dengan menjaga warung kopi dan melukis sketsa untuk dijual.

Sebelumnya, berita Febi menyebar dan viral melalui media sosial (Medsos) karena kemampuannya menggambar sketsa dan hasil karyanya dijual untuk bisa melanjutkan sekolah. Saat ini, dengan menggambar sketsa tersebut, Febi bisa membeli alat lukis dan kebutuhan belajar meskipun hingga kini belum bersekolah lagi.

Febi kini tinggal bersama dengan ibu kandungnya Yani Hendrayani (38) dan ayah tirinya Aden Sobandi (50), neneknya Pipih (60) serta dua adik perempuannya di Kampung Cirendeu RT 15 RW 04, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Mereka tinggal di rumah kurang layak huni dan dijadikan tempat usaha jualan kopi dan makanan ringan.

"Saya bersedia untuk menjadi orang tua asuh Febi," ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami dalam keterangan persnya, Jumat (6/3). Jika Febi masih mau sekolah, pemda akan membantu menyekolahkan lagi di Sukabumi.

Kalau mau tinggal di rumah, kata Marwan, maka lebih bagus nanti bisa bergabung dengan anak-anak yatim yang lain. Hal ini disampaikan bupati usai melaksanakan Shalat Jumat berjamaah di Mesjid Albarokah Kampung Lio RT 02 RW 03 Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas.

Marwan meminta, Dinas Pendidikan untuk lebih fokus dan banyak mendengar terkait kondisi yang terjadi dimasyarakat seperti ini. Apalagi bagi anak-anak yang memiliki kemampuan lebih.

Kepala Desa Bojongjengkol Dadan Sutisna mengatakan, keluarga Febi memang berasal dari kalangan tidak mampu dan belum mendapatkan bantuan pemerintah seperti program keluarga harapan (PKH) dan lainnya. Namun ke depan, pemerintah desa berupaya memberikan bantuan.

"Sehari-hari bantuin ibu di warung dan mengurus nenek yang sakit," ujar Febi ditemui di rumah sekaligus warung kopi di Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kamis (5/3). Sebab sejak lulus MTs atau SMP pada 2019 lalu orangtuanya tidak mampu membiayainya melanjutkan ke jenjang SMA.

Febi awalnya bersekolah di SDN Bojonglopang, Jampang Tengah. Selanjutnya bersekolah di SMP Jampang tengah dan pindah ke MTS Tanah Abang Jakarta, dan pindah kembali ke MTs Sofa Marwah pada kelas tiga hingga akhirnya lulus.

Ibu Kandung Febi, Yani Andriyani mengatakan, Febi merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. "Tidak ada biaya untuk membiayai sekolah, makan aja susah," ujar dia.

Dari hasil jualan di warung per harinya ia hanya bisa mendapatkan Rp 100 ribu dan suaminya dari ojek hanya Rp 50 ribu. Sementara di rumah tersebut tinggal tujuh anggota keluarga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement