Ahad 08 Mar 2020 10:12 WIB

Jerman Khawatirkan Dampak Ekonomi Akibat Virus Corona

Jumlah kasus corona meningkat hingga 200 kasus di Jerman pada Sabtu.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Pesawat maskapai Jerman Lufthansa bersiap di landasan pacu Bandara Frankfurt, Sabtu (7/3). Peningkatan kasus corona menambah kekhawatiran pelaku usaha di Jerman akan perlambatan ekonomi.
Foto: AP Photo/Michael Probst
Pesawat maskapai Jerman Lufthansa bersiap di landasan pacu Bandara Frankfurt, Sabtu (7/3). Peningkatan kasus corona menambah kekhawatiran pelaku usaha di Jerman akan perlambatan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jumlah kasus corona virus meningkat lebih dari 100 kasus di Jerman, pada Sabtu (7/3). Hingga menjelang malam, jumlah total mencapai 795 kasus, membawa kekhawatiran akan berdampak pada ekonomi.

Dilansir Reuters, Robert Koch Institute mencatat jumlah sebanyak 684 kasus pada Sabtu pagi. Mayoritas berasal dari barat dan selatan, yang merupakan asal penyebaran pertama dari mobil pembawa pasokan dari Wuhan, China.

Baca Juga

Jumlah tersebut juga sudah 10 kali lebih besar dari satu pekan sebelumnya. Tercatat 66 kasus pada 29 Februari. Dengan perkembangan terakhir, Jerman menjadi negara padat populasi kedua setelah Italia yang mencatat peningkatan drastis virus corona.

Sejauh ini, tidak ada pasien yang meninggal. Namun, media RND melaporkan seorang pasien yang menjalani operasi transplantasi mengalami penurunan sistem imun sehingga dalam kondisi kritis.

Chief Executive perusahaan pembuat Mercedes, Daimler, Ola Kallenius menyampaikan dengan meningkatnya jumlah kasus membawa kekhawatiran pada rantai pasokan internasional. Ini bisa mengancam ekonomi nasional.

"Ini memberi kita tanda betapa lemahnya rantai pasokan global," kata dia pada majalah Der Spiegel, Sabtu.

Ia mengimbau pada civitas global untuk bersama melindungi dan membawa perlindungan lebih pada rantai pasokan. Kallenius mengatakan Daimler sudah secara bertahap mengembalikan produksi di China.

Meski penghentian sementara beberapa waktu lalu akan tetap punya imbas pada perusahaan. "Kami tidak bisa menyebutkan, tapi jelas bahwa produksi dan penjualan akan terimbas," katanya.

Sementara itu, Lufthansa mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan setengah dari jadwal perjalanan yang seharusnya pada pekan depan. Ini karena kurangnya permintaan.

Sebelumnya, pemerintah Jerman telah menolak permintaan untuk meluncurkan stimulus ekonomi dalam mencegah perlambatan. Pemerintah mengatakan punya sumber daya yang cukup jika dibutuhkan. Pemerintah punya target sendiri.

Pada Jumat, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menyarankan untuk tidak bepergian ke daerah-daerah terimbas, baik dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, khususnya di wilayah North-Rhine Westphalia yang mencatat 346 kasus.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement