Ahad 08 Mar 2020 11:08 WIB

Kampung Tajur Jadi Desa Wisata Unggulan Purwakarta

Desa wisata bisa berpotensi menjadi daya tarik baru di Kabupaten Purwakarta.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Qommarria Rostanti
Suasana Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (7/3).
Foto: Zuli Istiqomah/Republika
Suasana Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta terus menggali potensi wisata baru. Salah satunya, potensi desa wisata yang bisa menjadi daya tarik baru di Purwakarta.

Kepala Bidang Pariwisata pada Disporaparbud Purwakarta, Irfan Suryana, mengatakan potensi pariwisata di Purwakarta cukup melimpah. Menurut dia, hal itu sudah menjadi komitmen jajarannya untuk mengembangkan potensi wisata yang ada seperti desa wisata.

"Untuk kawasan desa wisata, kami punya lokasi unggulan yaitu Kampung Tajur," ujarnya.

Lokasi desa wisata ini berada di Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Jawa Barat. Saat ini, ada juga beberapa lokasi yang akan diciptakan menjadi desa wisata. "Masih kami survei," kata Irfan.

Disporaparbud Purwakarta pun tengah mengkaji usulan satu wilayah yang hendak dijadikan kembali desa wisata. Daerah tersebut berada di wilayah Kecamatan Kiarapedes.

Desa yang ingin masuk desa wisata itu mesti menonjolkan kearifan lokal. Dengan begitu, nantinya bisa memberikan pendapatan ke masyarakat sekitar juga BUMDes.

Saat ini timnya terus menyisir seluruh tempat yang dianggap potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata. Karena menurutnya, hampir seluruh desa di wilayahnya memiliki potensi pariwisata yang bisa dikembangkan, baik wisata alam maupun wisata buatan.

"Pada awal tahun ini, kami memfokuskan untuk menyisir lokasi-lokasi yang dianggap potensial untuk dikembangkan," ujarnya.

Menurut dia, potensi-potensi wisata ini harus dikelola dengan maksimal, baik oleh pemerintah ataupun masyarakat sekitar. Hal itulah yang nantinya dapat memajukan perekonomian masyarakat. "Karena, dipastikan akan melahirkan ekonomi kreatif di masyarakat," ujarnya.

Irfan menyebut, hampir setiap tahun selalu ada penambahan destinasi wisata baru di wilayahnya, baik itu wisata alam, kuliner, maupun religi. Hingga akhir 2019, ada 62 lokasi wisata yang tersebar di hampir seluruh kecamatan yang ada.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement