REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE - Dinas Kesehatan Maluku Utara (Dinkes Malut) akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk menyosialisasikan, mendeteksi, dan mengantisipasi wabah virus corona (Covid-19) di wilayah Malut. Keterangan ini disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Malut Rosita Alkatiri.
"Tim satgas ini akan melibatkan instansi terkait guna mengantisipasi wabah virus corona," katanya di Ternate, Ahad (8/3).
Menurut dia, Dinkes Malut saat ini telah melakukan cegah-tangkal dan pengamanan wilayah, penyebaran informasi, serta antisipasi dini. Gubernur Malut telah menerbitkan surat edaran dan sosialisasi imbauan ke OPD.
Selain itu, Dinkes Malut akan mengalokasikan dana bagi pasien yang terkena dampak wabah Covid-19 melalui biaya darurat (emergency) tertentu. Meskipun belum ada pasien corona di Malut, Dinkes Malut tetap mengantisipasi dengan menempatkan personelnya di bandara maupun pelabuhan.
Manajemen RSUD Chasan Boesoirie, Ternate, juga telah menyiapkan berbagai fasilitas dan tenaga medis karena menjadi RS rujukan bagi warga Malut terkait kasus Covid-19. RSUD Chasan Boesoirie menugaskan Handoko, spesialis penyakit paru dan dalam, untuk penanganannya dan akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.
Direktur RSUD Chasan Boesoirie, Syamsul Bahri, menyatakan rumah sakitnya memiliki fasilitas monitor pasien, oksigen, dan foto toraks. Ada juga dua ruang isolasi berkapasitas tiga pasien yang disertai dengan petugas medis.
Selain itu, manajemen juga menyediakan pesan-pesan maupun sosialisasi deteksi dini dan informasi mengenai adanya wabah Covid-19. RSUD juga memaparkan bagaimana penanganannya secara dini kepada masyarakat yang dipajang di ruang isolasi maupun IGD.
Sebelumnya, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba menghimbau seluruh masyarakat di wilayah Malut agar mengikuti anjuran petugas kesehatan atau para dokter terkait pencegahan virus corona. "Kita harus cepat mencegah karena kita tidak bisa lalai. Masyarakat harus ikut anjuran tim medis, terutama para dokter yang memberikan pemahaman tentang virus corona," kata Gubernur Abdul Gani.
Di pintu masuk ke Malut seperti bandara dan pelabuhan akan dilakukan pemeriksaan pada setiap orang. Pemeriksaan pun akan dilakukan lebih teliti terhadap orang-orang asing, terutama dari China.