REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di Inggris telah meningkat sebesar 64 menjadi 273. Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris mengatakan pada hari Ahad (8/3), kenaikan 30 persen ini adalah peningkatan satu hari terbesar di Inggris.
Lebih dari 23.500 orang di Inggris telah dites dan sejauh ini, dua pasien telah meninggal. Konsentrasi terbesar kasus adalah di London, dengan sebanyak 51 kasus.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan pemerintah akan berinvestasi apa pun yang diperlukan untuk menangani penyebaran virus. Hal ini termasuk lebih banyak dana untuk layanan kesehatan dan membantu perusahaan yang mengalami masalah arus kas jangka pendek.
Setelah laporan orang menimbun barang-barang seperti pembersih tangan, sabun, pasta kering dan toilet roll, pemerintah mengatakan pada hari Jumat (6/3) bahwa supermarket memiliki rencana darurat untuk mencegah kekurangan pasokan barang.
Supermarket terbesar di Inggris, Tesco, mengatakan telah membatasi pembelian beberapa produk secara massal di toko-toko dan online. Pelanggan akan dibatasi untuk membeli lima unit barang seperti gel anti-bakteri dan tisu, pasta kering dan susu tahan lama.
Pemerintah mengatakan menteri lingkungan akan mengadakan panggilan dengan kepala eksekutif supermarket dan perwakilan industri utama Inggris pada hari Senin (9/3) untuk membahas tanggapan mereka terhadap virus corona, khususnya dukungan untuk kelompok rentan dalam isolasi. Ini mengikuti panggilan serupa pada hari Jumat (6/3).
Pemerintah juga menetapkan perincian rencana undang-undang darurat, termasuk kemungkinan mengadakan lebih banyak proses pengadilan melalui hubungan telepon atau video. Serta langkah-langkah untuk melindungi pekerjaan mereka yang secara sukarela untuk layanan kesehatan.
Perdana Menteri Boris Johnson akan memimpin rapat komite darurat pemerintah pada hari Senin (9/3).