Senin 09 Mar 2020 16:56 WIB

Nobu Bank Permudah Donasi ke Dompet Dhuafa dengan QRIS

Proses digital dapat membantu lembaga untuk lebih tertata mengelola dana masyarakat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Bank Nobu(nobu)
Foto: nobu
Bank Nobu(nobu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Nobu Bank untuk menerapkan  pembayaran digital melalui Quick Response Indonesia Standard (QRIS). Nobu Bank membantu lembaga filantropi tersebut untuk menerbitkan QR merchant sesuai standar dari Bank Indonesia.

Direktur IT and Operational Nobu Bank, Migi Trisnadi menyampaikan komitmen untuk membantu lembaga filantropi mengakses dana masyarakat dengan lebih mudah. Adanya QRIS dapat membantu masyarakat yang ingin berdonasi secara efisien dan cepat.

Baca Juga

"Kami sudah bekerja sama dengan beberapa lembaga  filantropi, termasuk Dompet Dhuafa," katanya dalam peresmian kerja sama di Cikini, Jakarta, Senin (9/3).

Ia meyakini, proses digital dapat membantu lembaga untuk lebih tertata dalam pengelolaan dana masyarakat. Selain merchant komersial, lembaga sosial juga dinilai perlu untuk menggunakan QRIS sehingga masyarakat bisa lebih mudah melakukan kebaikan.

Migi menambahkan, ini menjadi salah satu cara Nobu Bank turut dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan. Karena sebagai lembaga perbankan yang sangat teregulasi, Nobu Bank terbatas melakukannya secara langsung.

Sementara ini, Nobu Bank sedang dalam proses pengembangan sistem e-channel dan dalam waktu dekat akan dilakukan life production. Sehingga masyarakat dapat mengakses fitur pembayaran zakat pada menu ATM Bank Nobu.

Selanjutnya, Nobu Bank menyediakan 1.500 QRIS untuk disebar ke mitra rekanan dan tempat strategis lainnya sebagai sebuah metode pembayaran ziswaf ke Dompet Dhuafa. Direktur Utama Dompet Dhuafa Republika, Imam Rulyawan mengatakan pergeseran donasi melalui digital juga terus meningkat. Ia menunjukkan preferensi masyarakat untuk berdonasi telah bergeser dari tunai ke nontunai.

Di Dompet Dhuafa, pembayaran ziswaf melalui layanan bank mencapai 80 persen. Sebanyak 20 persen diantaranya dibayar melalui digital seperti uang elektronik atau dompet digital.

"Dengan adanya QRIS, bisa jadi naik ke 30 persen karena tidak ribet, tidak perlu input nomor rekening, hanya pindai saja bisa dari spanduk-spanduk," kata dia.

Akses yang mudah dan cepat menjadi pilihan masyarakat millenial saat ini, termasuk untuk bersedekah. Sehingga peran penting perbankan di kehidupan masyarakat dapat mendukung dunia filantropi menjadi penggerak dalam menggali potensi dana zakat yang sangat besar di Indonesia.

Dompet Dhuafa menargetkan penghimpunan dana ziswaf sebesar Rp 450 miliar sampai Rp 500 miliar tahun ini. Pada 2019, terkumpul dana ziswaf sebesar Rp 285 miliar dan 65 persen di antaranya adalah dana zakat.

Terkait potensi, Badan Amil Zakat Nasional mencatat potensi zakat di Indonesia sebesar Rp 233 triliun pada 2019. Namun pencapaiannya baru 3,5 persen. Dengan adanya sistem digital, diharapkan potensi pengumpulan zakat tersebut bisa lebih optimal. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement