REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tiga tahun lalu, Rumah Zakat memberikan program pemantapan produksi, packaging, dan marketing kepada salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kulon Progo. Sejauh ini Wedang Sari Salak telah menjadi icon dari Desa Berdaya Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta.
Tak hanya itu Sari Salak telah diakui dan masuk dalam 15 besar produk UMKM andalan Kulon Progo dan turut dipamerkan dalam berbagai acara pemerintahan. Dalam berbagai kesempatan Sari Salak telah membawa nama Kulon Progo sebagai daerah yang mengutamakan produk lokalnya. Setelah beberapa waktu lalu mendapat undangan khusus dalam pagelaran Jogja Heboh di Tebing Breksi minggu lalu, Sari Salak ikut serta pada pameran UMKM di Taman Budaya Kulon Progo bersama Bank Nusamba, Ahad 16 Februari 2020.
Sari Salak sendiri termasuk pendatang baru dari 15 produk se-Kabupaten ini. Dalam pameran kali ini, hadir pula Bupati Kulon Progo beserta jajarannya. Saat ini, Sari Salak sudah dapat ditemui dibeberapa outlet seperti toko oleh-oleh paling terkenal di Kulon Progo yaitu Susilowati, Tomira, Kopi Ampirono, Kopi Pari, dan Showroom Dekranasda Bendungan.
Ema Warnengsih, ketua kelompok sekaligus Kepala Dusun Sibolong berharap Sari Salak ini semakin berkembang.“Harapannya semakin berkembang dan meluas dalam pemasaran. Selain itu, bisa menambah nilai ekonomis salak dan manfaatnya bagi masyarakat Desa Jatimulyo dan meningkatkan apresiasi pada produk," katanya.