Rabu 11 Mar 2020 09:59 WIB

Inggris akan Lakukan 10 Ribu Tes Virus Corona per Hari

Inggris juga mempercepat hasil tes virus corona menjadi 24 jam.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Virus Corona (ilustrasi).(www.freepik.com)
Foto: www.freepik.com
Virus Corona (ilustrasi).(www.freepik.com)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- National Health Service (NHS) Inggris mengatakan, pihaknya tengah meningkatkan kapasitas medis untuk menguji keberadaan virus corona jenis baru. Hal itu menyusul persiapan akan jumlah kasus corona di Inggris yang semakin meningkat.

Sebanyak 10 ribu tes setap harinya dapat dilakukan. Konfirmasi hasil tes positif juga akan dipercepat sehingga dapat membantu masyarakat dalam mengambil tindakan tepat untuk pulih atau mendapatkan perawatan dengan cepat. Sebagian besar orang yang diuji harus mendapatkan hasil tes dalam 24 jam.

Baca Juga

Kesehatan Masyarakat Inggris telah melakukan lebih dari 25 ribu tes di seluruh wilayah sejauh ini. Menurut angka terbaru, tes-tes tersebut telah mengungkap 373 kasus baru di Inggris yang dikonfirmasi, Selasa (10/3). Enam orang yang tes positif tertular corona meninggal di rumah sakit Inggris.

Keenam orang itu berusia senja, dengan riwayat kondisi kesahatan. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara juga diharapkan meluncurkan layanan pengujian di negara masing-masing, meski akan ada beberapa kapasitas bersama antara negara, tergantung pada kebutuhannya.

Kepala ilmiah NHS Prof Dame Sue Hill megatakan, layanan kesehatan tengah bersiap untuk mengatasi lebih banyak kasus virus corona. "Setiap rumah sakit di seluruh negeri, dan profesional perawatan kesehatan yang menjalankannya, sekarang secara aktif berencana untuk merespons secara fleksibel untuk mengelola permintaan baru dari tes," ujar Hill dikutip BBC, Rabu.

"Masyarakat dapat membantu kami, membantu negara, agar tetap aman dengan mempraktikkan kebersihan yang baik dan mencuci tangan lebih sering, setidaknya selama 20 detik," kata dia menambahkan.

Wakil kepala medis Inggris telah membela keputusan untuk menunda penutupan sekolah dan memperkenalkan langkah-langkah ketat lainnya untuk membantu menghentikan penyebaran virus. Dokter Jenny Harries mengatakan para ahli menilai kasus baru setiap jam untuk mencapai tanggapan seimbang, didukung oleh sains. Sementara itu, dokter telah menyatakan keprihatinan tentang kurangnya petunjuk dan peralatan pelindung bagi mereka untuk mengobati pasien corona.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement