REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyiapkan layanan bus ramah penyandang disabilitas, warga lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak. Nantinya, bus tersebut akan melayani rute Dipatiukur-Jatinangor dan diuji coba selama satu bulan mendatang.
"Kami ingin agar angkutan umum ini menjadi pilihan utama masyarakat, maka bus seperti ini harus memiliki universal desain, yaitu nyaman untuk semua golongan, antara lain penyandang disabilitas, anak-anak, lansia, wanita hamil, dan lainnya," kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil), usai peluncuran uji coba bus di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Rabu (11/3).
Emil mengatakan, penganggaran dana untuk pengadaan bus secara masif akan dilakukan pada 2021. Pengadaan bus rencananya dilakukan menggunakandana dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota.
"Nanti kita anggarkan di tahun 2021 baik hibah dari Pemda Provinsi kepada daerah metropolitan, di antaranya Bandung Raya, Bogor, Depok, Bekasi, dan Cirebon. Nanti kombinasi anggarannya dari provinsi, kota, dan kita mintakan juga hibah dari pusat. Mungkin kita bisa membeli lima sampai 20 unit," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Hery Antasari, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Damri dan United Tractors melakukan kegiatan uji coba bus. Uji coba akan dimulai 11 Maret sampai 11 April 2020 dengan trayek Dipatiukur-Jatinangor.
Rute Dipatiukur-Jatinangor dipilih karena paling sering digunakan oleh kalangan pelajar, warga lanjut usia, dan penyandang difabel. Jalur Dipatiukur-Jatinangor mewakili karakter tersebut.
Selama uji coba sebulan, pemerintah akan mengumpulkan data dan melihat respons masyarakat. Hasilnya akan dijadikan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan pelayanan transportasi umum.
"Selama uji coba bus melakukan perjalanan selama tiga rit dalam satu hari, titik pemberhentian sudah ditetapkan yang informasinya ada di pamflet dan running text di dalam bus," kata Hery.