REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: S Bowo Pribadi/Jurnalis Republika
Budaya tertib berlalu lintas di kalangan emak-emak (ibu rumah tangga) di wilayah hukum Polres Demak masih harus terus didorong. Studi kasus melalui (simulasi) operasi simpatik, masih jamak ditemukan pelanggaran tertib berlalu lintas, di kalangan ibu rumah tangga.
Hal ini terungkap dalam kegiatan sosialisasi Implementasi Tertib Berlalu Lintas, yang digelar komunitas Rumah Kita (Koruki) Demak, Pemerintah Desa Karangsari, Kecamatan Karangtengah bersama Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort Demak, di Balai Desa Karangsari, Rabu (11/3).
Kasatlantas Polres Demak, AKP Nyi Ayu Fitria Facha mengatakan, budaya tertib berlalu lintas di kalangan emak- emak masih rendah. Padahal budaya tertib berlalu lintas erat kaitannya dengan keamanan dan keselamatan dalam berlalu lintas.
Masih banyak, kasus emek-emak saat berkendara di jalan raya menyalakan lampu sein kiri tetapi beloknya ke arah kanan. Mereka juga masih jamak mengabaikan pentingnya helem bagi keamanan dan keselamatan berkendara.
Umumnya, mereka beralasan tidak mengenakan helm pelindung kepala, karena hanya berkendara dalam jarak dekat. “Cuma mau ke situ, dekat sini saja kok pak (polisi lalu lintas),” ungkap seorang pengendara ibu- ibu dalam simulasi.
Ayu pun mengapresiasi respon masyarakat dalam rangka meningkatkan budaya tertib berlalu lintas di kalangan masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga di wilayah hukum Polres Demak. Kegiatan ini menjadi salah satu model sosialisasi dan edukasi yang menarik bagi masyarakat.
Apalagi masyarakat juga bisa melihat dan terlibat langsung dalam kegiatan yang menjadi pilot project tertib lalu lintas emak–emak milenial tersebut. “Sehingga, nanti tidak ada lagi ‘Sein Kanan Belok Kiri’ atau pelanggaran dalam berkendara di jalan raya lainnya,” kata Ayu di hadapan para peserta yang terdiri atas ibu rumah tangga, PKK, perangkat desa, guru PAUD, pedagang pasar serta para pelajar tersebut
Kasatlantas juga menekankan pentingnya menggunakan helm saat berkendara dan pentingnya tertib berlalu lintas. Karena saat dilakukan studi kasus, ternnyata masih banyak yang melakukan pelanggaran.
Ibu-ibu tidak memakai helm, alasanya hanya berkendara jarak dekat. Meskipun dekat memakai helem sangat penting untuk keamana dan keselamatan berkendara di jalan raya. “Apalagi jalan raya di wilayah hukum Polres Demak merupakan jalur yang dilintasi kendaraan berat dan jalur merupakan antar provinsi yang padat,” tegas perempuan yang popular dengan sebutan Yu Es The, dalam serial ‘Siap Ndan’ dan ‘Polisi Motret’ di media sosial ini.
Sementara itu, para peserta antusias mengikuti acara hingga selesai. Meskipun cuaca cukup panas, namun tidak menyurutkan mereka untuk mendengarkan paparan materi tertib berlalu lintas, apalagi dihibur oleh duet Teguh Hoki cs, pelawak dari Kota Semarang.
Sementara itu, Kepala Desa Karangsari, Wiryadi Agung Raharjo mengatakan, sosialisasi tertib lalu lintas sampai ke sasaran lapisan masyarakat terbawah memberikan bukti kepada publik bahwa budaya tertib berlalu lintas merupakan kewajiban semua pihak.
Selesai kegiatan ini, harapannya kesadaran dan perilaku masyarakat dalam tertib berlalu lintas akan semakin meningkat. “Apalagi kegiatan jajaran Satlantas Polres Demak ini termasuk sangat kreatif,” katanya.
Ketua Koruki, Demak, Kusfitria Marstyasih menambahkan, sebagai salah satu elemen masyarakat yang peduli terhadap budaya tertib berlalu lintas, Koruki berusaha menjadi fasilitator dan konseptor bagi acara sosialisasi maupun implementasi program edukasi di lapangan.
Dengan konsep acara berupa studi kasus dan talk show diharapkan sosialisasi mampu menyentuh sasaran secara tepat. Selama ini, Koruki Demak memang bergerak dalam kegiatan literasi dan edukasi.
“Kali ini, kami bersama Pemerintah Desa Karangsari dan Satlantas Polres Demak memberikan edukasi kepada masyarakat tentang budaya tertib berlalu lintas, kepada masyarakat,” jelasnya.