REPUBLIKA.CO.ID, DAEGU -- Kedutaan Besar RI (KBRI) di Seoul mengkonfirmasi tidak kurang dari 1.403 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di kota Daegu Korsel dalam keadaan aman. Untuk terus memastikan keselamatan para WNI di pusat wabah, KBRI Seoul melakukan rotasi Tim Posko yang berlokasi sekitar 50 Km dari Kota Daegu.
Tim kedua berangkat Kamis (12/3), menggantikan tim sebelumnya yang akan kembali ke Seoul. Mereka memantau keadaan WNI di Daegu.
Pergantian tim akan terus dilakukan setiap dua minggu. Kondisi tim Posko Aju yang pulang dari Daegu juga dilaporkan dalam keadaan sehat. Sekembalinya bertugas, tim akan melakukan self-quarantined atau mengkarantina diri dan bekerja dari rumah selama 14 hari.
Pembentukan Posko Aju pada 27 Februari 2020, merupakan bagian dari perluasan upaya perlindungan WNI di Korea Selatan. Hal itu terutama setelah Pemerintah Korea Selatan telah meningkatkan status kewaspadaan menjadi Red Alert dan ditetapkannya wilayah Daegu dan Gyeongsangbuk-do sebagai Special care zones karena lonjakan jumlah yang terpapar Covid-19.
Kini, kondisi Daegu sudah semakin kondusif. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya angka kesembuhan dan semakin menurunnya jumlah kasus baru yang terinfeksi COVID-19.
Keadaan itu akan terus dipantau oleh Tim Posko Aju rotasi kedua yang dipimpin oleh Asisten Atase Pertahanan, Mayor Laut (P) Khoirul Hadi Prayitno dengan anggota Rizqi Adri Muhammad, Komang Harry Dharma Yudha, Miftahul Iman Edison dan Bagus Satrya Irawan. Posko Aju akan terus menjadi pusat bantuan bagi WNI yang berdomisili di Daegu dan Gyeongsangbuk-do, dua daerah yang paling terdampak COVID-19 di Korea Selatan (Korsel). Tugas tim termasuk koordinasi erat dengan aparat dan otoritas pemerintah setempat juga koordinasi dengan kelompok-kelompok warga Indonesia di Daegu.
"Saya terus memantau keadaan masyarakat Indonesia di Korsel. Selain melalui Posko Aju yang bertindak cepat di garis terdepan, Posko di Seoul juga terus melakukan komunikasi dengan masyarakat dan menyalurkan bantuan berupa masker, disinfectant serta hand sanitizer yang saat ini kerap mengalami kelangkaan di pasaran," ujar Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (12/3).
Umar menegaskan, KBRI akan terus meningkatkan upaya perlindungan sambil dan senantiasa mengimbau seluruh WNI di Korsel untuk tetap tenang dan terus meningkatkan kewaspadaan. Wabah Covid-19 yang belum mereda memang menimbulkan kehawatiran bagi semua orang.
Menyikapi hal itu, KBRI terus menyebarkan berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus Covid-19. Tidak hanya melalui media sosial, jaringan komunikasi langsung dengan masyarakat diperluas melalui WhatsApp center KBRI Seoul. Masyarakat Indonesia secara berkala akan memperoleh update informasi dari KBRI Seoul via aplikasi tersebut.
Secara khusus KBRI juga langsung menghubungi sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia untuk mengetahui secara langsung keadaan mereka, ketersediaan makanan, dan masker kesehatan. Melalui kerja sama dengan berbagai instansi, KBRI telah mendistribusikan tak kurang dari 140.943 masker kesehatan gratis kepada seluruh WNI di Korsel.
Koordinasi dengan simpul-simpul dan tokoh masyarakat Mitra KBRI, paguyuban kedaerahan, mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jamaah Masjid Indonesia dan juga Jamaat Gereja Indonesia terus ditingkatkan. Hal ini untuk memudahkan pemetaan kebutuhan WNI. Tercatat hingga saat ini permintaan terbanyak adalah penyediaan masker kesehatan.
Hingga 12 Maret, Korsel telah melaporkan 7,869 kasus terpapar Covid-19. KBRI Seoul secara aktif akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan.
Posko Aju beralamat di 경북 의성군 봉양면 안실길 7-11 / Gyeongbuk, Euiseonggun, Bongyangmyeon Ansilgil 7-11 dengan nomor hotline +82-10-3601-9980.