REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan pembangunan jalan provinsi sepanjang 906 km yang saat ini dalam kondisi rusak tuntas dikerjakan pada 2023 dengan alokasi anggaran sekitar Rp400 miliar.
"Jalan provinsi yang kondisinya dalam keadaan rusak berat masih sekitar 906 km. Sementara, sebanyak 2.800 km jalan propinsi ditargetkan sudah beraspal pada tahun 2022," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maxi Nenabu kepada wartawan di Kupang, Kamis (12/3).
Maxi Nenabu mengatakan pembangunan jalan propinsi NTT akan dibiayai dari pinjaman Bank NTT.
Ruas jalan provinsi yang kondisinya masih rusak mencapai 906 km mulai dikerjakan pada 2021.
"Pembangunan 906 km jalan provinsi itu ditargetkan berlangsung selama 2,5 tahun. Kami optimis semua jalan di NTT sudah beraspal berupa jalan hotmix pada 2023," ujar Max.
Ia mengatakan, khusus di Pulau Sumba, Flores dan Timor pada 2020 akan dibangun jalan provinsi sepanjang 400 km. Pembangunan 137 km di Flores meliputi empat kabupaten yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ende dan Ngada.