REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan segera membagikan cairan pembersih lantai ke masjid-masjid di berbagai daerah untuk mencegah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19. Untuk itu, DMI akan membeli 2 juta botol atau 2 juta liter pembersih lantai.
Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan, melakukan gerakan membersihkan masjid yang intensif sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19 yang ditakutkan masyarakat. DMI sedang menggalakan gerakan membersihkan lantai masjid dengan karbol dan penyemprotan ruangan masjid.
Ia menyampaikan, Unilever telah memberikan 100 ribu pembersih lantai. Wings juga akan memberikan pembersih lantai ke DMI. Di samping itu DMI akan membeli dua juta botol pembersih lantai untuk dibagikan ke masjid-masjid.
"Pengalaman di Iran, di Malaysia, dan di tempat lain, rumah ibadah sangat rentan tersebarnya (virus corona) karena lantai masjid sering dipakai tempat sujud," kata JK kepada Republika di Kantor DMI Pusat, Jumat (13/3).
Mantan wakil presiden Indonesia ini menegaskan, gerakan membersihkan masjid harus diutamakan sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di tempat ibadah. Masjid-masjid harus lebih cepat mengantisipasi wabah ini sebelum menyebar dan semakin berbahaya. Kalau sudah tersebar virus ini akan semakin sulit diatasi seperti di Cina, Korea dan Italia.
Sebelum kejadian orang-orang terjangkit wabah Covid-19, JK mengajak bersama-sama membersihkan masjid-masjid. Lebih baik lelah membersihkan masjid dengan serius sekarang daripada nanti lelah di rumah sakit dan kuburan. JK juga mengimbau masyarakat bila pergi ke masjid sebaiknya membawa sejadah sendiri. "Kalau batuk dan demam shalat di rumah saja, kurangi jabat tangan," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ketua DMI di tingkat provinsi akan memberikan imbauan ke masjid-masjid. Imbauan itu akan disesuaikan dengan kondisi. Misalnya imbauan membuat acara di masjid jangan terlalu lama. Kalau shalat Tarawih bisa delapan rakaat di masjid, kalau masih ingin shalat Tarawih lagi sebaiknya dilaksanakan di rumah.
Sekretaris Jenderal DMI Imam Addaruqutni menyampaikan, hari ini cairan pembersih lantai dibagikan ke beberapa provinsi, selanjutnya akan dibagikan ke masjid-masjid di kabupaten dan kota di berbagai daerah. Cairan pembersih lantai akan dibagikan ke masjid-masjid besar di kota-kota besar dulu.
"Karena di kota-kota besar ini penyebaran (Covid-19) lebih cepat, mobilitas orang juga lebih cepat dan kerumunannya lebih banyak," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat DMI juga akan membentuk satuan tugas untuk menangani penyebaran wabah Covid-19. Supaya gerakan bersih-bersih berbasis masjid untuk menangkal wabah Covid-19 ini lebih efektif.
Ia menjelaskan, cara kerja satuan tugas untuk mempercepat kegiatan mencegah penyebaran wabah Covid-19. Mereka juga akan membuat laporan berkelanjutan kepada pimpinan DMI. "Mereka akan menyusun gerakan bersih-bersih berbasis masjid sambil mengamati pola hidup bersih dan sehat jamaah," jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua DMI Provinsi Jawa Barat, KH Ahmad Sidik menyampaikan, sementara ini DMI Jawa Barat mendapatkan 20 dus pembersih lantai untuk dibagikan ke masjid-masjid. DMI akan membagikan pembersih lantai ini ke daerah yang terindikasi terpapar wabah Covid-19.
Ia mengatakan, pembagian pembersih lantai diprioritaskan untuk masjid-masjid di kota atau kabupaten yang terindikasi ada orang yang diduga terjangkit Covid-19. Bisa juga dibagikan ke masjid-masjid di kota yang padat penduduk.
"Kepada jamaah masjid seyogyanya yang merasa flu atau sakit kita imbau untuk shalat di rumah, jangan dulu shalat di masjid," kata KH Ahmad.
Sebelumnya, DMI juga telah menyampaikan imbauan kepada masjid-masjid di seluruh Indonesia agar lebih rajin membersihkan karpet dan lantai. Para pengurus masjid juga diimbau menjaga kebersihan tempat wudhu dan toilet dengan cairan disinfectant. Serta mengimbau para jamaah agar membawa sajadah atau saputangan kain yang bersih untuk dijadikan alas sujud masing-masing di masjid.