Rabu 26 Jun 2024 16:37 WIB

Lampaui Saudi dan Timteng, Angka Masjid di RI Terbesar, JK Imbau DMI Makmurkan Masjid

Pengurus DMI harus jadikan masjid sebagai wasilah memakmurkan masyarakat.

Jusuf Kalla melantik pengurus DMI di Jakarta
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Jusuf Kalla melantik pengurus DMI di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014 – 2019 M Jusuf Kalla mengimbau pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) istikamah memakmurkan masjid. Bahkan masjid yang merupakan rumah Allah harus dijadikan energi meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat.

“Sekarang ada 800 ribu masjid di Indonesia, tersebar di banyak kawasan. Kalau semuanya digerakkan untuk memakmurkan masyarakat sekitar, maka ini akan menjadi inspirasi yang membangun negeri ini,” kata Ketua Umum DMI tersebut dalam acara pelantikan pengurus DMI di Jakarta pada Rabu (26/6/2024).

Baca Juga

Jumlah tersebut jauh melampaui jumlah masjid di negara lain. Arab Saudi memiliki sekitar 200.000 hingga 300.000 masjid yang tersebar di seluruh negeri. Namun, di antara semua masjid tersebut, Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah adalah dua tujuan utama wisata religi bagi umat Islam di seluruh dunia setiap saat.

Mesir, dengan sejarah Islam yang panjang, memiliki sekitar 100.000 hingga 110.000 masjid. Negara Turki berada di urutan kelima dengan memiliki sekitar 80.000 hingga 85.000 masjid. Masjid-masjid di Turki sering kali menjadi titik fokus dalam arsitektur kota-kota besar seperti Istanbul, mencerminkan warisan kekayaan sejarah dan budaya Islam di negara ini.

India memiliki sejarah peradaban Islam yang cukup panjang. Saat ini, India tercatat sebagai negara dengan Masjid terbanyak ketiga, memiliki sekitar 300.000 hingga 400.000 masjid.

Berdasarkan data tersebut, jumlah masjid di Indonesia adalah terbanyak. JK mengatakan, dulu visi DMI sederhana, memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Sebab selama ini hanya berbicara memakmurkan masjid, tapi fungsi masjid itu hanya tempat ibadah. Padahal untuk lebih bermanfaat tentu harus memakmurkan jamaahnya juga.

DMI mengemban amanah untuk melakukan hal tersebut. Terdiri dari 200 personel pengurus DMI dari berbagai profesi dan latar belakang, mereka dinilai cakap dan mampu menghidupkan dan meramaikan masjid untuk menjadi sentra pemberdayaan masyarakat sekitar.

“Sebab siapapun yang hadir di sini, ada orang Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah atau siapapun, doanya pasti ditutup Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina 'adzabannar (wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka),” ujar JK.

Pada kesempatan yang sama, JK melantik pengurus DMI yang bertepatan dengan hari jadi organisasi tersebut ke-52. Di antara tokoh yang dilantik dalam kepengurusan tersebut adalah Menkominfo periode 2014-2019 Rudiantara sebagai wakil ketua umum, purnawirawan Polri Irjen Pol (pur) Mas Guntur Laupe yang juga menjabat wakil ketua umum, pengusaha Mohammad Arsjad Rasyid yang juga menjadi pengurus harian DMI, ahli wakaf dan filantropi Islam KH Anang Rikza Masyhadi, dan banyak lagi.

Kolaborasi

Ketua Kerja Sama Antarlembaga dan Hubungan Luar Negeri DMI Anizar Masyhadi mengatakan, masjid merupakan permulaan simpul pembangunan, kebudayaan, bahkan peradaban. “Al-Azhar Mesir bermula dari masjid yang menjadi pusat ibadah dan pembelajaran. Lambat laun berkembang menjadi perguruan tinggi yang usianya kini sudah lebih dari seribu tahun,” ujar peraih gelar magister Universitas Suez Canal Mesir tersebut.

Pihaknya mengimbau berbagai pihak bekerja sama menguatkan fungsi masjid di berbagai kawasan. Dimulai dari sentra ibadah, masjid dapat dikembangkan menjadi basis perkumpulan untuk membangun ide kreatif hingga kemudian menjadi tempat melestarikan berbagai kearifan.

“Tentu ini harus kolaborasi, harus melibatkan berbagai profesi dengan segala potensi yang dimiliki. Insya Allah masjid di Indonesia akan terus menginspirasi pembangunan di masyarakat,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement