REPUBLIKA.CO.ID, YUNANI — Komite Olimpiade Yunani mengumumkan pada Jumat (13/3) bahwa pawai obor api Olimpiade 2020 Tokyo yang seharusnya berlangsung selama sepekan terpaksa dihentikan akibat kekhawatiran pandemi virus corona.
Penyalaan obor api Olimpiade 2020 sudah dilaksanakan pada Kamis di kota kuno Olympia tanpa penonton. Upacara itu hanya dihadiri oleh 100 tamu terakreditasi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) serta panitia penyelenggara Tokyo 2020, dibandingkan jumlah semula sebanyak 700 penonton awalnya diizinkan datang ke upacara tersebut..
"Pawai obor di Yunani telah diberhentikan," ujar penyelenggara.
Meski begitu, penyelenggara menjamin bahwa obor dipastikan tiba di Tokyo sesuai jadwal atau pada 20 Maret. Penyerahan itu juga nantinya telah dipastikan akan dilakukan tanpa penonton.
Yunani, sejauh ini telah mengkonfirmasi 117 kasus positif COVID-19. Kemudian, pada Kamis (12/3), Yunani melaporkan kematian pertamanya terkait kasus virus corona.
Sebagai langkah pencegahan, kementerian kesehatan Yunani memberlakukan penutupan sekolah-sekolah, universitas, gym, dan bioskop hingga dua pekan ke depan.
Obor akan diterbangkan dengan menggunakan pesawat carter dari Yunani ke Jepang pada 19 Maret.
Perjalanan obor api di Jepang akan dimulai pada 26-28 Maret ke 857 kota di 47 prefektur selama 121 hari di J-Village, Fukushima. Tempat itu merupakan pusat pelatihan sepak bola yang dijadikan basis untuk menangani krisis nuklir.
Obor itu nantinya akan menjelajahi kota-kota yang dilanda bencana gempa bumi dan tsunami 2011. Pawai juga akan singgah di beberapa situs warisan dunia, seperti Gunung Fuji dan Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima sebelum tiba di Stadion National Tokyo pada 24 Juli menandai pembukaan Olimpiade 2020.