REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia melaporkan 190 kasus virus corona baru hingga pada Ahad (15/3). Sebagian besar pasien diduga terkait dengan acara keagamaan di sebuah masjid yang dihadiri oleh 16 ribu orang dari berbagai negara.
Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan, jumlah yang terinfeksi corona di negeri jiran itu kini telah mencapai 428 orang, sehingga menjadikannya sebagai negara paling parah terdapak corona se-Asia Tenggara. Sebanyak 243 kasus telah dikaitkan dengan acara pertemuan di sebuah masjid tersebut.
Dari jumlah itu, sembilan kasus sakit kritis masih dalam perawatan intensif. Menurut Menteri Kesehatan Malaysia, semua peserta acara dan kontak dekat mereka juga akan dikarantina wajib selama 14 hari.
Sebelumnya, sekitar 14.500 warga Malaysia dan 1.500 warga asing menghadiri pertemuan keagamaan pada 27 Februari sampai 1 Maret di sebuah masjid di dekat Kuala Lumpur. Pada Jumat (13/3), Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah mengatakan negaranya tengah menghadapi gelombang kedua infeksi dan memperingatkan dampak pada pertumbuhan ekonomi.
Di negara tetangga Brunei Darussalam, 45 dari total 50 kasus corona juga telah dikaitkan dengan pertemuan keagamaan. Kementerian Kesehatan Brunei mengatakan, warga Brunei dan warga asing dilarang meninggalkan negaranya karena wabah corona virus.
Singapura juga telah melaporkan beberapa kasus terkait dengan peristiwa yang sama. Sementara itu, pada Ahad (15/3) kemarin, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia telah bertambah menjadi 117 kasus, delapan pasien sembuh dan lima meninggal dunia.