REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menghentikan absen sidik jari bagi aparatur sipil negara. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona tipe baru di lingkungan pemerintahan provinsi itu.
"Penghentian absen sidik jari ini dimulai besok pagi hingga waktu yang belum ditentukan," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel, Naziarto di Pangkalpinang, Senin.
Naziarto mengatakan, penghentian absen sidik jari dan diganti dengan absen manual ini berdasarkan instruksi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus corona di lingkungan pemerintah negeri serumpun sebalai itu. Selain itu, Gubernur Kepulauan Babel juga mengeluarkan instruksi untuk meniadakan apel mingguan, apel pagi, dan senam sehat setiap Jumat di lingkungan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung.
"Saya akan segera mengedarkan surat edaran penghentian absen sidik jari, apel mingguan, apel pagi, dan senam ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah provinsi ini," ujarnya.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengimbau seluruh organisasi perangkat daerah dan masyarakat untuk meningkatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih.
"Saya yakin dengan Germas dan pola hidup sehat ini, masyarakat bisa terhindar dari virus corona," katanya.
Menurut Erzaldi, masyarakat, khususnya ASN, tidak perlu terjebak dalam kepanikan dan rasa takut berlebihan menghadapi situasi ini. Ia menjelaskan, virus ini dapat dihambat perkembangannya jika kita mampu menjaga kebersihan.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk terus lakukan Germas di kehidupan sehari-hari termasuk anjuran untuk aktif mencuci tangan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika