REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bek Tottenham Hotspur Jan Vertonghen berbicara melalui media sosial pribadinya untuk mengucapkan terimakasih kepada para fans atas dukungan yang diberikan setelah insiden perampokan yang terjadi di rumahnya. Rumah Vertonghen disatroni perampok dan keluarganya diancam saat ia berada di Jerman bersama Tottenham Hotspur melakoni laga Liga Champions melawan RB Leipzig. Insiden itu terjadi pada Selasa (10/3) sekitar pukul tujuh malam waktu setempat.
"Terima kasih semuanya atas pesan-pesan baiknya, keluarga adalah segalanya, tetap hati-hati," kata Vertonghen dikutip dari Football London, Selada (17/3)
Ia mengabarkan bahwa keluarganya baik-baik saja. Tetapi, kejadian ini sempat membuat mereka syok berat.
"Saya baik-baik saja. Tentu saja itu merupakan kejutan besar bagi seluruh keluarga, tetapi memang demikianlah adanya. Saya tidak akan memberi tahu Anda apa yang dicuri. Kami ingin merahasiakan semuanya," jelas dia.
Istri dan dua anak Vertonghen sedang berada di rumah saat itu, meraka ditawan oleh empat perampok yang menyatroni rumah mereka dengan bersenjatakan parang dan mengenakan balaclava alias penutup wajah. Beruntung tidak ada yang terluka dalam kasus kriminal tersebut. Polisi mengatakan saat kejadian mereka mendapat aduan dari alamat rumah Vertonghen.
"Polisi dipanggil ke alamat tempat tinggal di NW3 pukul 1949 pada 10 Maret untuk laporan perampokan, para petugas hadir. Dilaporkan empat pria yang mengenakan balaclava, dipersenjatai dengan pisau, telah memaksa masuk ke properti dan mencuri sejumlah barang sebelum pergi," kata juru bicara polisi.
Polisi menyatakan tidak ada yang terluka dari kejadian itu. Sebab para tersangka telah meninggalkan tempat kejadian sebelum petugas datang. "Belum ada penangkapan dan penyelidikan berlanjut," tambah pernyataan dari kepolisian.