Selasa 17 Mar 2020 15:20 WIB

Satu PDP Corona di RS Lampung Membaik

Satu dari dua pasien dalam pengawasan Covid-19 di Lampung kondisinya membaik.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Suanasa ruang isolasi RSUD. Ilustrasi
Foto: Bayu Adji P/Republika
Suanasa ruang isolasi RSUD. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Satu dari dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) suspek virus korona (Covid-19) mulai membaik. Pasien yang membaik dirawat di RSUD Ahmad Yani Kota Metro, sedangkan seorang PDP lagi masih dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek Lampung, Selasa (17/3).

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung dr Reihana membenarkan, seorang pasien berusia 36 tahun yang telah masuk RSUD Ahmad Yani beberapa waktu lalu, kondisi tubuhnya mulai membaik. “Infusnya sudah dicabut,” kata dr Reihana, Selasa (17/3).

Seorang PDP lainnya di RSUD Abdul Moeloek Lampung berusia 62 tahun, ia mengatakan, masih harus menjalani perawatan intensif, karena kondisi tubuhnya memang sudah tua dan membutuhkan pengawasan lebih lanjut.

Ia mengatakan kedua PDP tersebut memang memiliki kemiripan dalam penyakit Covid-19 termasuk gejalanya dan riwayatnya. PDP memiliki kontak dengan pasien Covid-19 lainnya yang sudah terkonfirmasi. Namun, dia tidak menjelaskan detil riwayat pertemuan tersebut.

Meski seorang PDP sudah membaik, dia mengatakan masih tetap dipantau kesehatan tubuhnya di rumah sakit tersebut, hingga hasil tes akhirnya positif atau negatif Covid-19. Sampel kedua PDP tersebut telah dikirimkan ke Balitbangkes Jakarta.

Kadiskes Lampung dr Reihana mengatakan, tidak hanya dua orang PDP yang menjadi perhatian, tetapi masih ada juga orang dalam pemantauan (ODP). ODP tersebut, ujar dia, karena memiliki riwayat pernah ke luar negeri, atau berkontak dengan orang di pandemik Covid-19.

Berdasarkan data yang diperoleh di Diskes Lampung, sejak 27 Januari 2020 hingga 14 Maret 2020, jumlah ODP tim surveilans Dinkes Lampung sebanyak 4.822 orang. Dari jumlah itu, 2.999 orang telah dinyatakan sehat. Sedangkan 1.823 orang masih dalam pemantauan.

ODP tersebut artinya orang tersebut tidak sakit, namun ada riwayat baru tiba dari luar negeri, atau negara terkonfirmasi dan ada kontak dengan orang di wilayah pandemik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement