REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Pejabat Eksekutif Tertinggi Asosiasi Sepakbola Skotlandia, Ian Maxwell ragu terhadap kelancaran kompetisi Euro yang diundur hingga 2021. Menurutnya, Euro yang berubah jadwal juga memolorkan gelaran kompetisi domestik, sehingga persiapan pemain tim nasional menjadi berantakan.
Skotlandia dijadwalkan menjamu Israel dalam semifinal play-off Euro pada Kamis (19/3) waktu setempat. Namun karena pandemik virus corona, otomatis laga tersebut ditunda hingga Juni.
Maxwell bahkan masih ragu jika play-off hanya digeser tiga bulan. Menurutnya, liga domestik bahkan membutuhkan waktu hingga Agustus agar dapat rampung sesuai rencananya.
"Kita harus realistis tentang ini. Saran dari tim medis, puncak wabah virus ini baru akan muncul pada empat hingga enam pekan ke depan. Itu membuat kami akan terlambat (melanjutkan kompetisi) hingga mendekati musim panas," katanya seperti dikutip dari the Scotman.
"Saat sepak bola kembali pulih, para pemain akan langsung berhadapan dengan akhir musim. Kita harus benar-benar realistis," ujarnya.
Ia ragu timnas Skotlandia dapat tampil maksimal menghadapi Israel jika kompetisi domestik masih berantakan akibat wabah virus.
"Ini tidak realistis. Klub ingin menjaga pemain sebagai aset mereka. Jika mereka bermain untuk timnas, maka itu tidak akan udah terjadi. Para pemain harus bersiap-siap terlebih dahulu sehingga perlu bekerja ekstra keras agar mereka bisa tampil," kata dia.
Maxwell menilai, kompetisi domestik baru akan bisa dimulai pada Mei atau awal Juni agar seluruh pihak yang berkaitan dengan sepakbola dapat kembali pulih.
"Jika keadaan berbeda maka kita harus bersikap berbeda. Kita harus menghadapinya dan pertandingan sepakbola harus segera kembali," ujarnya.