REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan manajemen maskapai Air Asia sudah memberikan tanggapan atas permintaan Pemprov Sumbar untuk menghentikan penerbangan untuk rute Kuala Lumpur (KL)-Padang dan sebaliknya.
Irwan mengatakan pihak maskapai tidak menghentikan seluruh penerbangan KL-Padang dan sebaliknya. Maskapai Air Asia hanya mengurangi jumlah penerbangan. Biasanya penerbangan KL-Padang dan sebaliknya sebanyak tiga kali. Sekarang dikurangi menjadi satu penerbangan saja.
"Dari tiga penerbangan, dikurangi menjadi satu penerbangan saja," kata Irwan Prayitno di Rumah Dinas Gubernur Sumbar di Padang, Rabu (18/3).
Irwan Prayitno memaklumi kebijakan maskapai Air Asia yang tidak menghentikan penerbangan KL-Padang, Padang-KL. Karena sebelumnya sudah banyak yang membooking penerbangan sejak jauh-jauh hari.
Sebelumnya pemerintah provinsi Sumbar meminta Air Asia menghentikan penerbangan Padang-KL dan sebaliknya mengingat pemerintah Malaysia sudah me-lockdown negara mereka 18 sampai dengan 31 Maret 2020.
Irwan juga menyampaikan kejadian pada Senin (16/3) kemarin di mana pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan AK 403 membawa penumpang dari Malaysia ke Padang dalam keadaan sesak nafas dan meninggal begitu dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Irwan tak ingin kejadian serupa terulang supaya Sumatera Barat benar-benar aman dar penularan covid-19.
Gubernur Sumbar mengatakan daerahnya sudah merasakan dampak dari kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah Malaysia. Dampak negatif buat Sumbar ialah menurunnya jumlah wisatawan dari negeri jiran tersebut sehingga usaha perhotelan, sektor wisata dan lain-lain ikut mengalami penurunan.
Tapi positif kebijakan lockdown pemerintah Malaysia menurut Irwan Prayitno ialah dapat meminimalisir penularan virus corona.
"Lockdown Malaysia tentu ada plus minusnya buat kita. Virus coronanya jadi bisa diisolasi. Tapi negatifnya tentu ke pariwisata kita. Hotel-hotel banyak kosong, pesawat berkurang dan banyak kunjungan ke Sumbar batal," ucap Irwan Prayitno.