REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Nasib Liga Primer Inggris musim 2019/2020 mulai mendapatkan titik teras ditengah wabah covid-19 di berbagai belahan dunia. Walau liga yang telah berjalan tiga perempat musim itu untuk sementara dihentikan, tanda-tanda akan segera dimulai muncul setelah UEFA memutuskan mengundurkan penyelenggaraan Euro 2020 menjadi 2021. Hanya, semua masih bergantung kepada perkembangan termutakhir penanganan virus corona ini.
Editor Olahraga BBC Dan Roan menyoroti ini. Ia memulai dengan komitmen awal Liga Primer. Penyelenggara berharap bisa melanjutkan kompetisi tersebut pada 4 April 2020. Namun melihat kondisi terkini, muncul ketidakpastian.
"Tetapi klub tidak mungkin menetapkan tanggal pasti ketika mereka berharap bisa melanjutkan musim, mengingat pemerintah Inggris secara efektif melarang adanya kerumunan masa," demikian laporan yang dikutip dari BBC, Kamis (19/3).
Andai pemerintah belum mau mencabut larangan itu, penyelenggara bisa saja membuat pertandingan tanpa penonton. Tapi hingga saat ini, belum ada keputusan konkret yang dibuat.
"Ada tanda-tanda klub-klub terpecah perihal bagaimana musim ini berakhir," tulisnya.
Chairman FA Greg Clarke prihatin musim ini tidak mungkin terselesaikan. Kepala Eksekutif Brighton and Hove Albion Paul Barber menilai kurang adil jika Liverpool tidak mendapatkan gelar. Kubu the Reds sudah unggul 25 angka atas Manchester City di tangga kedua saat liga tinggal menyisakan sembilan pertandingan lagi. Perihal komposisi tim juru kunci, ia menyarakan agar pada musim selanjutnya Liga Primer berisikan 22 tim. Itu beberapa contoh skenario yang keluar dari benak para stakeholder sepak bola InggrisBerikutnya dari segi konsekuensi finansial dan hukum. Pihak Liga Primer telah berbicara dengan FA dan English Football League. Tiga pihak tersebut juga berdiskusi dengan mitra atau sponsor.
Sebelumnya muncul isu, Sky dan BT bisa mendapat kompensasi 750 juta poundsterling jika Liga Primer melanggar kontrak dengan tidak menyelesaikan kompetisi. Kontrak tersebut bernilai 3 miliar pounds.
"Sky dan BT menolak mengomentari informasi ini," tambah laporan dari BBC.
Klub-klub Divisi Championship siap maju ke ranah hukum andai kans promosi mereka ditiadakan. Belum lagi bicara kontrak pemain. Klub Liga Primer yang kaya raya, diminta membantu tim-tim kecil yang mengalami kesulitan keuangan akibat kondisi ini. Kondisi rumit ini harus diselesaikan segera.