Kamis 19 Mar 2020 16:44 WIB

BI Jadwalkan Jumpa Pers Rutin Tiap Selasa dan Kamis

Jumpa pers diharapkan memberikan gambaran utuh perekonomian kepada masyarakat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020).(Antara/Puspa Perwitasari)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020).(Antara/Puspa Perwitasari)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia akan menjadwalkan jumpa pers secara rutin untuk memberikan informasi mengenai perkembangan ekonomi nasional yang terdampak oleh penyebaran wabah Virus Corona baru atau Covid-19. Jumpa pers dilakukan setiap Selasa dan Kamis.

"Kami akan melakukan update briefing kepada kawan-kawan media dan masyarakat secara reguler setiap Selasa dan Kamis," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (19/3).

Baca Juga

Perry mengharapkan jumpa pers rutin yang akan dilakukan pada Selasa dan Kamis setiap pukul 14.00 WIB ini bisa memberikan gambaran utuh mengenai perkembangan ekonomi yang saat ini sangat dinamis. Selain kepada media, Perry menjanjikan akan memberikan informasi yang serupa kepada para investor internasional setiap Selasa dan Kamis pada pukul 16.00 WIB.

"Kami harus melakukan komunikasi kepada media dan publik untuk menyakinkan adanya confidence itu," katanya.

Kondisi pasar keuangan saat ini sedang bergejolak seiring dengan lesunya perdagangan IHSG hingga mendekati 4.200 dan melemahnya nilai tukar rupiah pada kisaran Rp 15.200 per dolar AS.

Dalam menanggapi kondisi tersebut, Perry memastikan koordinasi dengan otoritas fiskal maupun OJK dan LPS akan dilakukan secara erat untuk mengelola adanya ketidakpastian ini.

"Kami bekerja keras untuk memastikan dampak COVID-19 ini bagi stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga," kata Perry Warjiyo.

Sebelumnya, Bank Indonesia menurunkan menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebanyak 25 basis poin menjadi sebesar 4,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur periode 18-19 Maret 2020. Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposit facility dan lending facility sebesar 25 basis poin masing-masing menjadi 3,75 persen dan 5,25 persen.

Bank Sentral ikut menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 menjadi 4,2-4,6 persen, dari sebelumnya 5,0-5,4 persen, karena tingginya ketidakpastian global akibat penyebaran Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement