REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bukittinggi, Sumatra Barat M Ramlan Nurmatias meminta masyarakat untuk tidak datang ke kota tersebut dengan tujuan berlibur. Ia mengumumkan bahwa objek wisata setempat untuk sementara ditutup.
"Mulai besok objek wisata ditutup, maka kami imbau agar jangan ke Bukittinggi dulu," katanya di Bukittinggi, Kamis.
Penutupan objek wisata direncanakan berlaku hingga akhir Maret 2020. Kebijakan itu diterapkan di objek wisata berbayar di Bukittinggi, yaitu Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), Taman Panorama, dan Lubang Jepang.
Penutupan objek wisata dilakukan mempertimbangkan kemungkinan ada warga yang memanfaatkan waktu untuk berlibur ke Bukittinggi karena sejumlah daerah sudah mengeluarkan kebijakan agar aktivitas belajar di sekolah beralih di rumah selama dua pekan. Wali Kota tak ingin warga berkerumun di Bukittinggi di tengah seruan pembatasan jarak sosial demi menghambat penularan dan penyebaran virus corona.
"Daerah-daerah di Sumbar sudah liburkan sekolah, kami tidak ingin masyarakat malah memanfaatkan waktu untuk berlibur ke sini, makanya ditutup dulu," katanya.
Sesuai anjuran pemerintah, masyarakat diimbau agar lebih menjaga kesehatan dan mengurangi aktivitas berada di luar ruang untuk mengantisipasi tertular virus corona jenis baru. Wali Kota ingin masyarakat saling jaga.
"Jika merasakan kesehatan menurun, kurangi interaksi dan secepatnya periksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan," katanya.
Pemkot Bukittinggi sudah menyediakan posko layanan di Dinas Kesehatan setempat dan ambulans siaga yang dapat dihubungi di nomor 085103012113. Sementara itu, untuk langkah lainnya dalam pencegahan penyebaran corona, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di area publik, perkantoran, dan lainnya yang akan dilaksanakan setiap hari selama 10 hari.
"Sekarang sudah hari ke tiga keliling lakukan penyemprotan disinfektan, sampai tujuh hari ke depan masih lanjut sebagai langkah pencegahan," ujarnya.