REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (19/3). Indeks saham terkoreksi 5,20 persen ke level 4.105,42 yang didorong pelemahan di sektor industri dasar dan konsumer yang masing-masing anjlok 6,07 persen dan 5,95 persen.
Sejak awal, indeks saham sudah mengalami penurunan yang tajam. Tidak berselang lama dari pembukaan, IHSG bahkan langsung terkena pembekuan sementara.
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan sentimen pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen oleh Bank Indonesia (BI) belum akan begitu terasa dampaknya untuk saat ini.
"Dalam jangka pendek, pemangkasan suku bunga masih belum mampu untuk mendorong indeks," kata Sukarno, Kamis (19/3).
Senada dengan Sukarno, analis riset Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher, mengatakan stimulus pemangkasan suku bunga tidak berpengaruh ke pasar saham. Dennies pun melihat IHSG masih akan melanjutkan tren penurunan.
"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal tren bearish masih cukup kuat," terang Dennies.
Menurut Dennies, pergerakan IHSG akan dipengaruhi tingginya ketidakpastian dari perekonomian akibat dampak dari pandemi Covid-19. Pelemahan masih dibayangi oleh kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona terutama demakin tingginya kasus dari dalam negeri.