Kamis 19 Mar 2020 21:20 WIB

Dua Warga Cianjur Meninggal Akibat DBD

Total pasien DBD di Kabupaten Cianjur mencapai 101 orang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah orang tua menjaga anaknya yang sedang dirawat akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) di RS swasta Santo Gabriell Kewapante di Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (12/3/2020). (Antara/Kornelis Kaha)
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Sejumlah orang tua menjaga anaknya yang sedang dirawat akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) di RS swasta Santo Gabriell Kewapante di Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (12/3/2020). (Antara/Kornelis Kaha)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Sepanjang awal 2020, sebanyak dua orang warga Kabupaten Cianjur meninggal dunia karena terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Keduanya meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit

''Ada dua penderita DBD yang meninggal dunia,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, Kamis (19/3). 

Baca Juga

Korban pertama adalah bayi dengan usia 1,5 bulan asal Kecamatan Cibeber dan anak berusia 9 tahun asal Kecamatan Cianjur. Menurut Yusman, total pasien DBD di Kabupaten Cianjur mencapai 101 orang. Dari jumlah itu kebanyakan suspect berdasarkan data dari rumah sakit.

Yusman mengatakan, untuk mencegah DBD masyarakat diimbau untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta melaksanakan gerakan 3M plus. Kepala Sub Bagian Humas RSUD Sayang Cianjur Diana Wulandara menuturkan, hingga 19 Maret 2020, tercatat ada 59 pasien DBD yang ditangani RSUD Cianjur.

Sebanyak 45 orang diantaranya sudah pulang. Namun satu pasien yang merupakan bayi yang masih berusia 1,5 bulan meninggal beberapa hari lalu.

Diana mengatakan, pasien datang dalam kondisi sudah parah dan langsung dirawat di ruang HCU. Akan tetapi selang beberapa jam pasien meninggal.

Diana menambahkan, saat ini masih ada 13 pasien DBD lainnya masih dirawat intensif di sejumlah ruangan di rumah sakit. Keadaan kesehatan pasien sudah mulai menunjukan perkembangan dan diharapkan sehat kembali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement