Jumat 20 Mar 2020 08:02 WIB

Jangan Abaikan Kebersihan Barang-Barang Ini

Mudahnya paparan virus corona menuntut kita tidak malas bersih-bersih barang.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Mudahnya paparan virus corona menuntut kita tidak malas bersih-bersih barang (Foto: ilustrasi ponsel)
Foto: Pexels
Mudahnya paparan virus corona menuntut kita tidak malas bersih-bersih barang (Foto: ilustrasi ponsel)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebaran virus korona Covid-19 membuat semua orang perlu lebih waspada menjaga kesehatan dan kebersihan. Salah satunya dengan menjaga kebersihan ponsel, alat komunikasi yang menemani hampir 24 jam sehari.

Tanpa disadari, ponsel yang digunakan terus-menerus dapat menjadi sumber virus. Perangkat itu pun riskan karena menempel ke wajah pengguna. Selain kesadaran untuk sering mencuci tangan, membersihkan ponsel juga amat penting.

Baca Juga

Perusahaan teknologi Honor Indonesia membagikan kiat untuk membersihkan ponsel. Cara pertama, matikan ponsel terlebih dahulu. Jika pengguna memakai case smartphone, lepaskan terlebih dahulu untuk dibersihkan secara terpisah.

Gunakan air hangat untuk membersihkan case dari bahan silikon atau plastik, lalu rendam dan keringkan. Untuk ponsel, bersihkan memakai tisu basah antiseptik pada layar dan bagian belakangnya. Keringkan menggunakan kain microfiber.

Jangan lupa membersihkan area lubang earphone, speaker, dan pengisi daya memakai cotton bud yang dicelupkan ke dalam cairan alkohol 70 persen. Setelah itu, biarkan sejenak sampai smartphone mengering.

"Saya mengimbau semua orang untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya, serta pastikan smartphone dalam keadaan bersih," kata Direktur Honor Indonesia, Adam Guo, lewat pernyataan resminya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement