REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) lebih diintensifkan. Upaya ini sebagai salah satu upaya untuk merespons dampak wabah Virus Corona baru atau Covid-19 bagi sektor UMKM.
“Saya juga minta penyaluran KUR lebih diintensifkan lagi dan dieksekusi sebanyak-banyaknya,” kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference dengan topik Kebijakan Moneter dan Fiskal Menghadapi Dampak Ekonomi Pandemi Global Covid-19 dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/3).
Untuk kepentingan itu, Presiden Jokowi meminta dukungan seluruh pihak terutama asosiasi usaha, kelompok profesi, serikat buruh, serikat pekerja, himpunan nelayan dan petani untuk bisa mendukung hal tersebut.
Sebab, menurut dia, perlu kerja sama seluruh pihak untuk meredam dampak ekonomi akibat wabah Covid-19 terutama bagi sektor UMKM di Tanah Air. “Saya minta dukungan seluruh asosiasi usaha, kelompok profesi, serikat buruh, serikat pekerja, himpunan nelayan dan petani untuk bersama-sama bergotong royong menghadapi tantangan ekonomi saat ini dan ke depan,” kata Presiden Jokowi.
Saat ini, Kepala Negara menekankan pentingnya untuk segera memberikan stimulus ekonomi bagi debitur, termasuk debitur UMKM yang terkena dampak Covid-19. Ia mencontohkan perlunya kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan yang kemungkinan sedang sangat dibutuhkan pelaku UMKM.
“Saya minta kebijakan stimulus ini bisa dievaluasi secara periodik untuk melihat kebutuhan-kebutuhan di lapangan,” ujar Presiden Jokowi.