REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi, Ahmad Zein Sarnoto, menuturkan Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi pada pekan ini masih melaksanakan sholat Jumat. Namun, pelaksanaan sholat ini akan digelar dengan protokol yang ketat.
"Dari Imam Besar kami di Masjid Al-Azhar, untuk pekan ini, hari ini, masih melakukan shalat Jumat tetapi akan dilakukan evaluasi pada nanti sore," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (20/3).
Zein menerangkan, mekanisme pelaksanaan sholat Jumat di masjidnya sudah menggunakan protokoler yang ketat dan harus diikuti oleh jamaah. Misalnya penggunaan hand sanitizer di pintu masuk, pengecekan suhu, penyemprotan disinfektan dan langkah lain untuk menjaga kebersihan dan keamanan dari virus corona atau covid-19.
Terpisah, Imam Besar Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi, Ahmad Satori Ismail membenarkan bahwa masjidnya menggelar sholat Jumat pada pekan ini. Meski begitu, ia mengatakan penunaian sholat Jumat ini akan tetap mengikuti prosedur yang ketat. Misalnya bagi yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat, tidak boleh masuk.
"Kalau di sini, melaksanakan (sholat Jumat). Hanya dengan pengamanan yang ketat yang mereka diperiksa suhu badannya saat masuk. Di atas 37 derajat itu enggak boleh masuk. Lalu disiapkan hand sanitizer, disiapkan kebersihan, disinfektan dua kali minimal, jadi memang semaksimal mungkin," tutur dia.
Satori menjelaskan, keputusan pelaksanaan sholat Jumat ini karena dia menilai peniadaan shalat Jumat yang diganti dengan sholat Zuhur itu baru anjuran. "Walaupun ini kan sebenarnya baru ada anjuran, tidak mewajibkan menutup masjid. Jadi anjuran untuk tidak sholat Jumat, anjuran dari wali kota," ucap dia.
Kendati demikian, saat Republika.co.id menghubungi Satori, pihaknya masih memusyawarahkan kembali terkait apakah shalat Jumat ini akan tetap digelar atau tidak. "Ini sedang musyawarah," kata Satori singkat.