Jumat 20 Mar 2020 12:51 WIB

Prancis dan Inggris Laporkan Lonjakan Kematian Akibat Corona

Angka kematian baru akibat corona di Inggris meningkat 40 persen.

Lapangan di sekitar Museum Louvre, Paris, Prancis, sangat sepi, Selasa (17/3). Prancis resmi memberlakukan penguncian atau lockdown selama 15 hari ke depan.(AP Photo/Thibault Camus)
Foto: AP Photo/Thibault Camus
Lapangan di sekitar Museum Louvre, Paris, Prancis, sangat sepi, Selasa (17/3). Prancis resmi memberlakukan penguncian atau lockdown selama 15 hari ke depan.(AP Photo/Thibault Camus)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Otoritas kesehatan Prancis pada Kamis (19/3) waktu setempat melaporkan 108 kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, jumlah total korban jiwa virus corona baru itu mencapai 372, yaitu naik hampir 41 persen. Kenaikan tajam itu terjadi pada saat Prancis melaksanakan karantina wilayah (lockdown) untuk membendung wabah tersebut.

Saat konferensi pers, direktur badan kesehatan, Jerome Salomon, menambahkan bahwa jumlah kasus telah meningkat menjadi 10.995, naik dari 9.134 pada Selasa (17/3). Pertambahan itu merupakan lonjakan sebesar 20 persen dalam 24 jam.

Baca Juga

Salomon mengatakan, 1.122 orang dalam kondisi serius dan membutuhkan bantuan alat untuk bertahan hidup. Angka tersebut menunjukkan kenaikan kasus sebesar 20,5 persen dibandingkan dengan jumlah pada Rabu (18/3).

Prancis diperkirakan memiliki sekitar 5.000 tempat tidur, yang dilengkapi dengan peralatan medis yang diperlukan. Namun, jumlah itu tidak tersebar merata di seluruh negeri.

Sementara itu, dari London dilaporkan bahwa jumlah orang di Inggris yang meninggal setelah terkena virus corona meningkat sebanyak 144. "Angka kematian baru itu merupakan kenaikan sebesar 40 persen dalam sehari," kata Kementerian Kesehatan Inggris, Kamis (19/3).

Jumlah orang yang dipastikan mengidap Covid-19 bertambah 643 atau 25 persen. Dengan demikian, jumlahnya menjadi 3.269 kasus.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement