REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penurunan Indeks saham domestik yang cukup tajam dalam beberapa pekan terakhir dinilai masih cukup wajar. Sebabnya, hal yang sama juga dialami oleh berbagai bursa saham dunia.
Langkah penyetopan perdagangan pun disebut tidak perlu dilakukan. Berkaca pada langkah penyetopan perdagangan di 2008 silam, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee, mengungkapkan kondisi pasar pada saat ini masih jauh lebih baik.
"Pada saat 2008 memang perdagangan pernah disetop, tapi itu karena pasar terlalu panik, banyak yang melakukan aksi jual. Kalau pasar masih terkendali tidak perlu melakukan penyetopan," kata Hans saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (20/3).
Menurut Hans, aturan serta protokol yang dikeluarkan oleh otoritas hingga saat ini masih cukup mampu meredam penurunan. Salah satunya yaitu batas bawah autorejection yang ditetapkan menjadi tujuh persen. Meskipun semua saham turun hingga tujuh persen, nantinya indeks saham hanya akan turun maksimal tujuh persen.
Hans menjelaskan penurunan market dalam beberapa waktu ini memang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pasar khawatir karena tingkat penyebarannya sangat tinggi baik di dunia maupun di Amerika Serikat (AS). Sehingga dampaknya pun cukup besar terhadap aktivitas bisnis dan perekonomian global.
Satu-satunya cara yang dapat mengembalikan kondisi pasar menjadi stabil yaitu harus ada solusi kesehatan terkait pandemi Covid-19. Stimulus yang dikeluarkan oleh beberapa bank sentral dan pemerintah saat ini belum direspon dengan baik oleh pasar.