Jumat 20 Mar 2020 20:49 WIB

25 Tenaga Medis Jakarta Positif Corona, Satu Meninggal

Anies menyerukan agar perkantoran di Jakarta ditutup selama dua pekan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan(Republika/Putra M. Akbar)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan(Republika/Putra M. Akbar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan tenaga medis di Jakarta dilaporkan positif Corona. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ada 25 tenaga medis yang ternyata positif Covid-19.  Satu di antaranya meninggal.

"Bila kita ingin saudara-saudara kita terbebas, maka tinggal di rumah," ujar Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers, Jumat (20/3).

Baca Juga

Menurut Anies, semua pihak harus mengambil tanggung jawab masalah penyebaran virus ini. Termasuk perusahaan, juga harus mengambil peran. "Bila kita ingin membantu saudara-saudara kita yang bekerja menyembuhkan, merawat, cara mengurangi beban mereka adalah dengan tinggal di rumah," kata Anies. 

Anies mengungkapkan, saat ini beredar juga foto-foto tim dokter, tim medis yang di sana tertulis “Izinkan kami berjuang di RS, bagian Anda adalah tinggal di rumah”. Hal itu, jelas Anies, adalah pesan yang sangat kuat dari mereka. "Mari kita taati."

Anies mengeluarkan Seruan Gubernur DKI Jakarta pada Jumat (20/3) yang meminta perusahaan menghentikan aktivitas perkantoran selama dua pekan, mulai Senin depan 23 Maret 2020 sampai dengan 2 April 2020.

Anies mengungkapkan dalam perkembangan penyebaran Covid-19 di Jakarta cukup pesat. Sejak awal pihaknya sudah menggarisbawahi langkah yang dilakukan Pemprov DKI berprinsip pada kewaspadaan dan terukur.

Hari ini, kata Anies, situasi yang dihadapi di Jakarta berbeda dengan dua pekan lalu atau pekan lalu. Jumlah yang wafat tadi disampaikan cukup banyak dan Pemprov DKI berduka menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement