REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA - Pemerintah Albania memutuskan untuk mengerahkan tentara dalam memberlakukan jam malam yang ketat 40 jam mulai Sabtu (21/3) waktu setempat. Hal itu dilakukan dalam upaya menghadang penyebaran virus korona tipe baru atau Covid-19 yang secara luas dikesampingkan oleh para warganya.
Sebelum Albania memutuskan perjalanan udara dan laut dengan Italia, sekitar 120 ribu orang Albania kembali dari Italia, negara Eropa yang kini berada pada posisi terparah dari dampak Covid-19. Di Albania sendiri hingga kini tercatat 76 orang terinfeksi Covid-19, dan dua orang meniggal karena virus yang awal mulanya berasal dari Wuhan, Cina.
Pemerintah Albania melakukan berbagai upaya dalam mencegah lonjakan signifikan dari infeksi, sehingga dikhawatirkan akan membuat layanan kesehatan masyarakat terbatas. Meskipun ada perintah untuk tinggal di rumah hampir sepanjang hari dan melarang bepergian, banyak warga Albania menghiraukan perintah itu.
Para warga keluar rumah untuk jogging dalam kelompok, bermain kartu domino di jalan, dan mengabaikan rekomendasi untuk menjaga jarak mereka dalam antrian. Perdana Menteri Albania Edi Rama dan pemimpin oposisi Lulzim Basha menyerukan kepada orang-orang untuk menghormati lockdown atau penguncian warga selama 40 jam mulai pukul 1 malam pada Sabtu.
"Semua orang akan tetap di dalam setelah pukul 13.00. Polisi dan Angkatan Bersenjata akan menggunakan kekerasan terhadap siapa pun yang melanggar hukum, termasuk para pensiunan, dan akan menggunakan kanon air dan gas air mata jika perlu," kata Rama pada siaran langsung media sosial dikutip kantor berita Reuters, Ahad (22/3).
Satu-satunya pengecualian jam malam adalah untuk keadaan darurat. Ketika Rama berbicara, sirene polisi terdengar, menandai dimulainya jam malam.
Pada Sabtu pagi, para pembeli di ibu kota, Tirana terlihat ramai ke pasar untuk membeli makanan, dengan sedikit memperhatikan langkah-langkah yang menjauhkan. Sekolah, universitas, masjid, gereja, bar, restoran dan pusat kebugaran telah ditutup, kecuali supermarket dan apotek pada jam-jam tertentu. Sementara untuk kelas sedang dilakukan secara online.
Albania kini tengah mempersiapkan dua rumah sakit lagi untuk mengantisipasi lebih banyak kasus. Saat ini, empat pasien infeksi korona dalam keadaan stabil dan dalam perawatan intensif di rumah sakit penyakit menular khusus negara itu. "Dua mantan pasien di rumah sakit telah pulih," kata Eugena Tomini dari Public Health Institute.