REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Pasukan militer Rusia segera mengirim bantuan medis kepada Italia di tengah pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) pada Ahad (22/3). Langkah ini dilakukan setelah adanya perintah langsung dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir di Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Putin telah berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Sabtu (21/3). Dari percakapan itu, bantuan medis berupa kendaraan disinfektan dan tim kesehatan khusus akan dikerahkan ke daerah-daerah yang paling terdampak dengan wabah di Italia.
Rusia mengerahkan pesawat angkut militer miliknya sekaligus mengirimkan delapan brigade bergerak. Kemudian ada juga petugas medis militer, kendaraan desinfeksi khusus, dan peralatan medis lainnya yang didatangkan ke Italia. Bantuan ini diharapkan dapat membantu negara itu mengatasi wabah virus corona.
Italia mencatat lonjakan angka kematian akibat Covid-19 hingga 800 orang dalam sehari, tepatnya pada Sabtu (21/3). Secara keseluruhan, berdasarkan data Worldometers ada 53 ribu kasus dan angka kematian mencapai 4.825 orang di Italia. Ini berarti angka tersebut melebihi angka kematian di Cina, negara pertama tempat wabah virus corona jenis baru ditemukan pertama kali.
Virus corona jenis baru yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, Cina pada Desember 2019. Sejak saat itu, virus terus menyebar secara global dan tercatat 260 ribu orang dilaporkan terinfeksi, serta ada lebih dari 11 ribu kematian hingga Sabtu (21/3). Angka ini jauh lebih besar dibandingkan wabah SARS pada 2002-2003 yang disebabkan oleh virus serupa secara genetis.
Bagi kebanyakan orang, Covid-19 hanya menimbulkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk. Tetapi bagi sebagian lainnya, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang telah ada sebelumnya, infeksi virus dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia, bahkan kematian.
Rusia sendiri sejauh ini melaporkan 306 kasus Covid-19 di negara itu. Sebagian besar kasus dilaporkan berada di Moscow dan ada satu kematian terkait infeksi virus corona.