Senin 23 Mar 2020 16:19 WIB

Jika Olimpiade tak Ditunda, Ini Ancaman Kanada

IOC sudah menghadapi tekanan yang semakin bertambah untuk menunda Olimpiade

Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade di Tokyo, Jepang. Virus corona telah mengancam kemungkinan terselenggaranya Olimpiade 2020 di Tokyo.
Foto: EPA
Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade di Tokyo, Jepang. Virus corona telah mengancam kemungkinan terselenggaranya Olimpiade 2020 di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, KANADA — Ofisial Olimpiade Kanada pada Ahad (22/3) waktu setempat mendesak penundaan Olimpiade Tokyo, dengan mengatakan bahwa mengingat pandemi virus corona, mereka tidak akan mengirim tim jika pesta olahraga terakbar itu tetap berlangsung musim panas 2020.

"Komite Olimpiade Kanada (COC) dan Komite Paralimpiade Kanada (CPC), didukung oleh Komisi Atlet mereka, Organisasi Olahraga Nasional (NOC) dan pemerintah Kanada, telah membuat keputusan sulit untuk tidak mengirim tim pada Olimpiade dan Paralimpiade musim panas 2020," kata COC dalam pernyataan yang menambah tekanan pada Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menunda Olimpiade yang dijadwalkan dimulai 24 Juli mendatang.

IOC sudah menghadapi tekanan yang semakin bertambah untuk menunda Olimpiade dari federasi-federasi olahraga dan atlet yang khawatir dengan risiko kesehatan setelah jumlah kematian akibat COVID-19 melewati 13.000 pada Ahad.

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan keputusan mengenai kapan Olimpiade akan diselenggarakan akan ditentukan "dalam empat minggu ke depan."

Namun, otoritas Olimpiade dan Paralimpiade Kanada mengatakan mereka tidak akan menunggu selama itu, mendesak IOC untuk menunda Olimpiade selama satu tahun sambil menawarkan "dukungan kami sepenuhnya dalam membantu menavigasi semua kerumitan yang diakibatkan oleh penjadwalan ulang Olimpiade.

"Sementara kami mengenali kompleksitas melekat di sekitar penundaan, tidak ada yang lebih penting dari kesehatan dan keselamatan atlet-atlet kami dan komunitas dunia," kata COC dan CPC.

"Ini tidak hanya semata-mata tentang kesehatan atlet, ini tentang kesehatan publik," tambah statemen mereka. "Dengan COVID-19 dan risiko yang menyertainya, tidak aman bagi atlet kami, dan kesehatan serta keselamatan keluarga mereka dan komunitas warga Kanada yang lebih luas bagi atlet untuk melanjutkan latihan menuju Olimpiade ini.

"Faktanya, itu bertentangan dengan saran kesehatan publik yang kami anjurkan untuk diikuti oleh semua warga Kanada."

Argumen itu menjadi semakin terdengar dari para atlet di negara-negara dimana fasilitas latihan ditutup dan orang-orang dilarang berkumpul dalam upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut.

IOC membantah bahwa pada Juli, krisis global bisa saja berlalu dan penundaan sekarang akan menjadi prematur dan bisa menyebabkan sejumlah atlet kehilangan kesempatan yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk berjaya di Olimpiade yang mungkin tidak akan datang lagi.

Bach yang mengatakan IOC telah mempertimbangkan "skenario berbeda" menambahkan bahwa pembatalan sepenuhnya Olimpiade tidak termasuk di dalamnya.

"Kami berterima kasih kepada IOC atas jaminannya bahwa mereka tidak akan membatalkan Olimpiade Tokyo 2020 dan menghargai bahwa mereka mengerti pentingnya mempercepat pengambilan keputusan mengenai kemungkinan penundaan," kata pernyataan Kanada tersebut.

"Kami juga memuji IOC untuk mengakui bahwa menjaga kesehatan dan kesejahteraan negara dan membendung virus seharusnya menjadi perhatian terpenting kita. Kita berada di tengah krisis kesehatan dunia yang jauh lebih penting dari olahraga.

"Kami tetap berharap bahwa IOC dan IPC akan setuju dengan keputusan untuk menunda Olimpiade sebagai bagian dari tanggung jawab kita untuk melindungi komunitas kita dan bekerja untuk menahan penyebaran virus."

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement