Senin 23 Mar 2020 18:34 WIB

Kapal Kargo Asing akan Tiba di Pelabuhan Calang

Kapal kargo membawa tiang pancang milik PLTU Nagan Raya.

Rep: Antara/ Red: Erik
Sejumlah kapal kargo melego jangkar (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Sejumlah kapal kargo melego jangkar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH - Di tengah maraknya wabah virus corona, kapal kargo asing yang membawa tiang pancang milik PLTU Nagan Raya dijadwalkan akan tiba di Pelabuhan Calang, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh pada Senin (30/3). "Dalam estimasi sekitar tanggal 30 Maret 2020 akan datang kapal tiang pancang," kata Dame, selaku perwakilan Tirta Raja Line yang menjadi keagenan kapal di Calang, Kabupaten Aceh Jaya, Senin (23/3).

Dia mengatakan, pihaknya belum mengetahui nama kapal yang akan datang ke Aceh Jaya karena belum ada pemberitahuan. "Untuk nama dan berapa jumlah tiang pancang belum ada pemberitahuan," kata Dame.

Sementara itu, Azwana Amru Harahap selaku Pejabat Pembuat Komitmen Pelabuhan Calang saat dikonfirmasi menyampaikan pihaknya belum mengetahui pasti kapan akan datang kapal ke Aceh Jaya namun pihaknya hanya mendengar secara lisan bahwa akan datang kepal kargo pengangkut tiang pancang.

Dia juga menyampaikan masih menunggu keterangan yang jelas terkait beredarnya edaran Bupati Aceh Jaya mengenai kehadiran kapal asing. "Belum pasti juga nih menunggu keterangan yang jelas dari Bapak Bupati terkait edaran Bapak Bupati," kata Azwana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement