Senin 23 Mar 2020 19:26 WIB

RSGJ Cirebon Kekurangan APD

RSD Gunung Jati Cirebon kekurangan APD seiring meningkatnya jumlah pasien.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSGJ) Cirebon kekurangan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani pasien gejala virus corona atau Covid-19. Direktur RSD Gunung Jati, Ismail Jamaludin mengatakan saat ini jumlah pasien terus meningkat, setelah rumah sakit itu menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.

"Saat ini, ketersediaan APD dalam kondisi kritis karena kebutuhan semakin meningkat akibat dari peningkatan jumlah pasien," ujar Ismail, dalam siaran persnya, Senin (23/3).

Baca Juga

Ismail menyatakan, dalam pemenuhan sarana dan prasarana tersebut, RSGJ dibantu Pemkot Cirebon dan Pemprov Jawa Barat, serta Kemenkes RI. Ismail menjelaskan, sampai dengan 22 Maret 2020 pukul 21.00 WIB, RSGJ telah menerima 66 warga yang memeriksakan diri (Skrining Covid-19). 

Dari jumlah warga yang memeriksakan diri itu, terbanyak dari Kabupaten Cirebon (35,3 persen), Kota Cirebon (26,5 persen), Kuningan (7,4 persen), Majalengka (4,4 persen), Indramayu (2,9 persen) dan dari daerah lainnya sebanyak (23,5 persen). Dari jumlah tersebut, sebanyak 7,4 persen di antaranya adalah warga negara asing (WNA), seperti dari Cina dan Filipina.