Selasa 24 Mar 2020 02:50 WIB

Jangan Sepelekan Rendahnya Kasus Infeksi Corona pada Anak

Ilmuwan menyerukan agar tak sepelekan rendahnya kasus infeksi corona pada anak.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang anak menjalani pemeriksaan suhu tubuh di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat diminta tak sepelekan rendahnya kasus infeksi virus corona pada anak.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang anak menjalani pemeriksaan suhu tubuh di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat diminta tak sepelekan rendahnya kasus infeksi virus corona pada anak.

REPUBLIKA.CO.ID, NOTTINGHAM -- Studi yang digagas China di awal wabah mendapati rendahnya angka diagnosis Covid-19 pada anak-anak. Tim peneliti China memeriksa hasil infeksi pada lebih dari 2.000 anak yang terkonfirmasi serta diduga terjangkit Covid-19.

Lebih dari separuh anak mengalami gejala seperti pilek atau tanpa gejala sama sekali. Kondisi kritis di mana kadar oksigen tubuh sangat rendah dan ancaman di berbagai organ hanya terlihat pada sekitar lima persen anak.

Baca Juga

Anak dari usia termuda, yaitu di bawah satu tahun, tercatat sebagai yang paling berisiko. Masih ada kesenjangan signifikan dalam analisis tersebut, namun penelitian menegaskan bahwa kebanyakan infeksi Covid-19 pada pasien anak terbilang ringan.

Penutupan sekolah pun diyakini sebagai cara paling efektif untuk mengurangi penyebaran virus. Studi lain di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 38 persen dari 508 pasien corona yang dirawat di rumah sakit berusia antara 20 sampai 54 tahun.