REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realme Indonesia menyatakan mereka tetap memproduksi ponsel di pabrik di Tangerang, Banten, meski Indonesia dilanda pandemi virus corona. Realme Indonesia sudah mengantisipasi wabah ini sejak beberapa bulan sebelumnya.
Mereka tetap memasok material dari luar negeri yang dibutuhkan untuk produksi di Tangerang. "Pabrik masih berproduksi," kata Direktur Pemasaran Realme Indonesia Palson Yi, saat konferensi pers peluncuran Realme 6 yang diadakan secara virtual, Selasa (24/3).
Realme tidak menyebutkan berapa kapasitas produksi pabrik dan apakah kuantitas produksi terpengaruh wabah virus corona. Namun, ketika ditanya pengaruh kondisi ekonomi belakangan ini terhadap penjualan, mereka menyatakan ada sedikit penurunan, tapi, masih dalam batas ekspektasi.
"Sampai saat ini kami masih bisa menjaga penjualan sesuai ekspektasi," kata Yi.
Realme memperketat perlindungan pekerja di pabrik. Selain mengenakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, para pekerja dicek suhu tubuh setiap hari.
Sementara untuk karyawan di kantor pusat Realme di Jakarta, mereka sudah memberlakukan kerja dari rumah. Work from home dilakukan sejak pekan lalu, untuk bidang-bidang yang memungkinkan.
Realme juga masih memiliki tim promosi yang perlu terjun langsung ke lapangan dan memberikan perlindungan antara lain berupa masker dan cairan pembersih tangan, hand sanitizer, dan pengecekan suhu tubuh secara berkala.
Realme menargetkan pertumbuhan penjualan secara daring dalam situasi saat ini, mereka berencana berdiskusi dengan mitra mereka untuk mengeksplorasi kampanye-kampanye yang bisa dilakukan lewat jalur daring.